Soal Buku Sejarah, Komunitas Sejarah Sinjai Dukung Pemda

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Salah seorang inisiator komunitas jejak sejarah Sinjai dan grup Fesbuk ‘Sejarah Sinjai’, Sudhas Rishal Sawil mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk mendorong generasi dalam berkarya di bidang kepenulisan sejarah.

Sudhas juga mengapresiasi kegiatan bedah konten dari buku berjudul ‘Sinjai dalam Bingkai Sejarah dan Budaya’ yang ditulis Budayawan Sinjai, Muhannis.

“Buku yang ditulis pak Muhannis bisa menjadi referensi yang kaya untuk mempelajari sejarah Sinjai lebih jauh,” kata Sudhas.

Dia berharap Pemda lebih memperhatikan aset-aset sejarah Sinjai. Demikian pula ia mengajak teman-temannya di grup Fesbuk ‘Sejarah Sinjai’ untuk menulis buku. “Sebab Sinjai amat kaya dalam sejarah,” pungkasnya.

Tokoh Sentral Perjuangan Melawan Belanda

Peserta bedah buku ‘Sinjai dalam Bingkai Sejarah dan Budaya’, Iskandar Al-Fateh meminta ada penajaman konten pada buku yang ditulis Budayawan Sinjai, Muhannis.

Salah satu usulnya adalah penajaman isi pada bab yang mengulas tentang perjuangan rakyat Sinjai melawan penjajah Belanda, pada perang yang dikenal dengan nama Rumpa’na Mangarabombang.

“Saya berharap Rumpa’na Mangarabombang ditempatkan pada bab-bab awal, agar masyarakat Sinjai tahu bahwa pejuang kita pernah berperang melawan Belanda di mana tokoh sentralnya pada saat itu adalah Raja Bulo-Bulo, I Cella Taddampalie,”tutur Iskandar.

I Cella adalah Raja Bulo-Bulo XX. Ia memiliki panglima perang bernama La Mandasini dan Baso Kalaka. Meski seorang perempuan, I Cella memiliki ketegasan sikap, terutama saat menolak pihak Belanda mendirikan Loji atau kantor dagang di Muara Sungai Tangka Lappa. (ZAR)