Ini Desa yang Aktif di Medsos dan Website Desa

Skrinsut Website Desa Saotanre Kecamatan Sinjai Tengah. Desa saotanre menggunakan domain SIDEKA pada website desanya. SIDEKA adalah Sistem Informasi Desa dan Kawasan.

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh Pemerintah Desa (pemdes) sudah diakomodir oleh Undang Undang Desa.

Pemerintah daerah pun melalu instansi teknis terus mendorong pemdes memanfaatkan teknologi guna menciptakan akuntabilitas, transparansi dan meningkatkan citra atau brand desa.

Hanya saja belum semua pemdes menerapkan pemanfaatan TIK, termasuk di Kabupaten Sinjai. Hanya ada beberapa desa, itupun sebagian ada yang pasif. Sebagian lagi selalu rutin meng-update data dan info desa.

Dari tracking Sinjai Info, pemdes yang aktif berbagi informasi desa melalui laman media sosial Facebook hingga Januari 2020 adalah Desa Talle Kecamatan Sinjai Selatan, Desa Duampanuae Kecamatan Bulupoddo, serta Desa Saotanre Kecamatan Sinjai Tengah.

Sementara untuk pemdes yang aktif menggunakan media sosial Instagram adalah Desa Barania Kecamatan Sinjai Barat, dan Desa Bontotengnga Kecamatan Sinjai Borong. Kedua desa ini memanfaatkan Instagram untuk sharing info potensi dan objek wisata yang dimilikinya.

Kemudian ada satu desa di Kabupaten Sinjai yang menggunakan domain Sideka.id pada Website desanya. Desa tersebut adalah Saotanre, Kecamatan Sinjai Tengah.

Sideka adalah Sistem Informasi Desa dan Kawasan, yang disarankan kepada pemdes untuk digunakan jika ingin mengelola website desa. Selain Sideka, juga disarankan menggunakan domain Desa.id.

“Alhamdulillah kami sudah setahun terakhir ini menggunakan website desa dengan alamat saotanre[dot]sideka[dot]id. Pengelolanya adalah aparat desa kami yang sudah mengikuti pelatihan jurnalistik dan literasi desa,” ungkap Kepala Desa Saotanre, A. Sulaeman beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sinjai, Yuhadi Samad mengapresiasi Pemerintah Desa yang sudah memanfaatkan TIK di desanya.

Kepada Sinjai Info, Sabtu (08/02/2020) pagi, Yuhadi menjelaskan bahwa penggunaan TIK seperti media sosial dan website mencirikan desa tersebut mengedepankan asas transparansi dalam bekerja.

“Masyarakat juga terbantu karena bisa mengakses informasi perkembangan desanya. Mereka dengan cepat mengetahui kegiatan apa saja di desa,” tambah Yuhadi Samad.

Ia juga mengajak kepada desa yang belum memanfaatkan TIK untuk segera menggunakannya sebagai salah satu prasayarat keterbukaan atau transparansi.

(ZAR)