Sinjai.Info, Sinjai Borong, — Bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako, didistribusikan Pemerintah Kabupaten Sinjai, pada Sabtu (25/04/2020) pagi. Sembako berjumlah 700 paket ini bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA), turun langsung menyerahkan bantuan dengan melibatkan Forkopimda, perangkat daerah lingkup Pemkab Sinjai, anggota DPRD, serta Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat.
Khusus di Kecamatan Sinjai Borong, Bupati Sinjai didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Sinjai, Hj Andi Nurhilda Daramata Seto. Di sana, keduanya menyerahkan bantuan paket sembako dengan cara door to door, sembari berbincang dengan para penerima manfaat.
“Jadi pemberian bantuan dari bapak Gubernur ini serentak dilaksanakan di 67 Desa di delapan Kecamatan,” kata ASA saat ditemui di Desa Bonto Tengnga.
Menurut ASA, pemberian bantuan ini merupakan awal dari sejumlah bantuan yang akan disalurkan ke masyarakat terdampak Covid-19, baik yang bersumber dari pemerintah pusat, Pemkab Sinjai dan desa melalui Alokasi Dana Desa.
“Ini awal dari bantuan yang akan diserahkan untuk masyarakat, khususnya yang terdampak Covid-19, baik yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial maupun tidak,” tambahnya.
Kemudian dalam waktu dekat, kata dia juga akan dilakukan penyaluran bantuan sosial tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) perluasan dan Bantuan sosial bersumber dana desa.
“Bantuan dari Pemkab kita sudah mengimput Calon penerima BST dan BNPT, kalau nanti masih ada yang belum masuk data tersebut kita akan siapkan kembali minimal 5 ribu paket” jelasnya.
Wabup Bagi Sembako di Saotengnga
Wakil Bupati Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong menegaskan kepada aparat desa, Dinas Sosial dan seluruh pihak agar tidak main main dengan data orang miskin.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati saat menyerahkan bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kepada keluarga miskin di Desa Saotengnga, Kecamatan Sinjai Tengah.
Menurutnya sesuai data yang diterima, para penerima ini ada beberapa yang sudah masuk kategori mampu.
“Karena saya tau persis kondisi disana jadi saya tau ada yang punya mobil malah dapat bantuan sembako,” keluhnya.
Dia juga menyayangkan penyerahan yang dilakukan dengan mengumpulkan para penerima bantuan di kantor desa.
Menurutnya ini tidak efektif karena para penerima tidak ketahuan secara langsung kondisi rumahnya. “Kedepannya tidak perlu lagi pembagian seperti ini, tapi langsung ke rumah masing masing supaya ketahuan kondisi kehidupannya,” pesan Wakil Bupati.
Dalam kunjungannya di Sinjai Tengah, Wakil Bupati juga menemukan kasus dimana oknum Sekdes disalahsatu Desa juga tercatat sebagai penerima bantuan sembako dari Pemprov.
Menemukan kondisi tersebut, Kartini meminta data-data diperbaiki dan bantuan untuk oknum Sekdes tidak diberikan. (adv/ZAR)