Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Puluhan aktivis dari Aliansi Tahura Menggugat (ATM) kembali berunjukrasa. Kali ini mereka mendatangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud) Kabupaten Sinjai, Rabu (04/11/2020) pagi.
Di depan Kadisparbud Sinjai, Haerani Dahlan, perwakilan ATM meminta ketegasan pihak Disparbud, apakah pembangunan bumi perkemahan di Tahura tetap dilanjutkan atau sebaliknya.
“Terkait Tahura, bukan cuma satu OPD saja tapi ada masyarakat, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dinas lingkungan hidup, dinas pariwisata dan semua OPD lain yang terkait dengan pengembangan itu. Tentu kami akan menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh pengunjuk rasa mengenai aspirasinya,” ungkap Haerani Dahlan kepada Sinjai Info, usai unjuk rasa.
Haerani Dahlan mengaku, pihaknya menerima dan menghargai mereka, para pembawa aspirasi. “Dan kami sebagai pemerintah tentu mengkaji semua ketentuan perundang-undangan yang mengatur tentang Tahura,” jelasnya.
Dari sisi Disparbud, tambahnya, apapun pembangunan yang dilakukan itu adalah untuk kemaslahatan seluruh masyarakat. Saat menerima pengunjukrasa, Kadisparbud didampingi Sekretaris Disparbud Sinjai, Andi Mandasini dan Kapolsek Sinjai Utara.
Aksi protes pembangunan bumi perkemahan di Taman Hutan Raya (tahura) Abdul Latief di Kecamatan Sinjai Borong, diinisiasi oleh sejumlah pemuda, mahasiswa dan aktivis lingkungan. Mereka melihat pembangunan bumi perkemahan tersebut mengancam ekosistem, dan berpotensi menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor.
(agusman)