Mengenal Nurfauziah, Peserta Olimpiade Bahasa Jerman dari Sinjai

Nurfauziah, foto bersama dua guru pembimbingnya dan Kepala SMAN 3 Sinjai, Ali Musa, Rabu (27/1) usai bimbingan offline di sekolahnya di Kecamatan Sinjai Timur. (foto: satrianingsih/sinjaiinfo)

Buku adalah Jendela Ilmu Pengetahuan. Ungkapan ini dipedomani Nurfauziah. Ia pun memilih membaca sebagai hobinya. Hobi ini akhirnya mengantarkannya lolos ke Olimpiade Bahasa Jerman tingkat nasional mewakili Sulawesi Selatan.

Laporan: Satrianingsih

Babak Final Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional, akan dihelat pada Kamis 28 Januari 2021. Sebanyak 650 siswa, perwakilan 27 provinsi di Indonesia akan saling berebut tempat terbaik. Dua diantaranya berasal dari Kabupaten Sinjai dan akan mewakili Sulawesi Selatan. Mereka adalah Muh. Ayyub dari SMAN 1 Sinjai dan Nurfauziah dari SMAN 3 Sinjai.

Keduanya, sejak pekan lalu terus mengasah kemampuan diri. Nurfauziah bahkan meluangkan waktunya untuk banyak bertanya, dan konsultasi dengan dua guru pembimbingnya di sekolah. Nurfauziah adalah siswi Kelas XI MIPA 1 SMAN 3 Sinjai. Sejak Kelas Sepuluh ia memang suka pada mata pelajaran Bahasa Jerman. Selain Bahasa Jerman, ia juga penasaran dengan rumus-rumus Kimia.

Khusus Bahasa Jerman, ketertarikannya berawal dari rasa penasaran karena Bahasa Jerman menurutnya sangat menarik. “Juga karena saya suka dengan budaya di Jerman. Selain itu, metode pembelajaran di kelas yang menarik menambah kesukaan saya terhadap Bahasa Jerman,” ungkapnya kepada penulis, Rabu (27/1/2021) pagi.

Untuk mengenali bahasa dan kebudayaan Jerman, ia mengaku banyak membaca literatur. Terlebih ia memang hobi membaca. “Selain menonton, hobi saya adalah membaca,” katanya singkat.

Nurfauziah, foto bersama dua guru pembimbingnya dan Kepala SMAN 3 Sinjai, M. Ali Musa, Rabu (27/1) usai bimbingan offline di sekolahnya di Kecamatan Sinjai Timur. (foto: satrianingsih/sinjaiinfo)

Bungsu dari 3 bersaudara ini adalah anak dari pasangan suami-isteri, Ahmad HS dan Asiah S. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Ayahnya meninggal pada 2019, dan ibunya pada 2016 lalu. Saat ini ia hanya tinggal bersama tante dan kakak perempuannya yang bekerja di Puskesmas Kampala, Kecamatan Sinjai Timur. Kakak perempuan satunya, memilih mondok di salah satu pesantren sembari mengajar di pesantren tersebut.

Semua biaya pendidikannya di sekolah, saat ini menjadi tanggungan penuh kakak perempuannya yang bekerja di Puskesmas Kampala. Ia bertekad tidak akan mengecewakan kedua orang tuanya dan kedua kakak perempuannya. Untuk mengasah kemampuan akademik dan jiwa sosialnya, ia aktif pada eskul Doitsy Club’ dan Rohis SMAN 3 Sinjai.

Siswi kelahiran Sinjai, 26 September 2004 ini adalah tipikal pekerja dan memiliki kemauan yang keras. Hal ini diakui guru pembimbingnya, Hasniar. Bahkan ungkapnya, untuk ke sekolah dan mengikuti bimbingan, Nurfauziah hanya berjalan kaki dari rumahnya di Dusun Kolasa, Desa Kampala.

Lanjut Hasniar, perjalanan Nurfauziah hingga mampu lolos ke tingkat nasional sudah terlihat pada saat bimbingan pembelajaran di Kelas 10. “Bakat Fauziah sudah terlihat, semangatnya luar biasa. Bahkan ia bergabung di eskul Doitsy Club, karena di Kelas Sebelas, Bahasa Jerman bukan pelajaran inti tapi pilihan. Ia juga melakukan bimbingan Online dan Offline sekali dalam sepekan,” tutur Hasniar, diamini guru pembimbing lainnya, Jamaluddin.

Babak Final Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional dilaksanakan secara Daring menggunakan aplikasi Zoom. Kepala SMAN 3 Sinjai, M. Ali Musa berharap siswinya mampu memberikan yang terbaik, berusaha maksimal dan tetap berdoa.

Nantinya, 4 orang terbaik dari seluruh finalis olimpiade Bahasa Jerman akan dipilih sebagai pemenangnya, dan mendapatkan hadiah berupa kursus daring Bahasa Jerman dari Goethe-Institut di Munich, Jerman. Sekadar diketahui, Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2021 adalah salah satu bentuk kontribusi Goethe-Institut dan Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia atau IGBJI.(*)