Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Pemerintah Desa di Kabupaten Sinjai mendukung penuh program Pemkab Sinjai, yakni melahirkan penghafal Al Qur’an (hafidz) di setiap desa.
Salah satu dukungan yang diberikan pihak Pemerintah Desa adalah alokasi anggaran yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sinjai, Yuhadi Samad.
Melalui rilis Kominfo Sinjai, Yuhadi Samad menjelaskan bahwa program ini mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021.
“Insya Allah program ini mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru, tahun 2021 ini dan dananya dari ADD yang bersumber dari Pemkab Sinjai,” jelasnya.
Memasuki tahun ketiga kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) dan Wakil Bupati Hj. A. Kartini Ottong, inovasi bidang keagamaan terus dilahirkan dalam rangka membumikan Al Quran di Bumi Panrita Kitta.
Salah satu program yang mulai digagas tahun ini adalah melahirkan penghafal Al Qur’an (hafidz) di setiap desa. Jika daerah lain melahirkan satu desa satu hafidz, Bupati ASA justru menargetkan dua hafidz setiap desa dalam setahun.
Jika program ini berjalan, pemerintah desa hanya menyiapkan dana sebesar 12 juta rupiah per tahun untuk dua orang hafidz yang akan disekolahkan di pesantren yang telah ditunjuk.
“Saya kira ini tidak memberatkan setiap desa sebab hanya 12 juta rupiah untuk dua hafidz dalam setahun. Rinciannya 500 ribu rupiah tiap bulan untuk satu hafidz. Mereka akan disekolahkan di salah satu pesantren selama tiga tahun dengan harapan anak-anak kita bisa menghafal Al Qur’an 30 juz, fasih bahasa arab dan bahasa inggris serta menguasai kitab kuning,” tambah Yuhadi.
Dalam visi Pemkab Sinjai, program tahfidz setiap desa bersanding bersama program keumatan lainnya, yakni
melahirkan 20 hafidz tiap tahun yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir.
(adv)
