Ini Kronologi Warga Bima Diselamatkan Nelayan Sinjai

Salah seorang awak kapal dari Bima NTB, menghubungi kerabatnya sesaat setelah tiba di rumah singgah Dinas Sosial Kabupaten Sinjai, Minggu (31/1) siang. (foto: awal/sinjaiinfo)
Salah seorang awak kapal dari Bima NTB, menghubungi kerabatnya sesaat setelah tiba di rumah singgah Dinas Sosial Kabupaten Sinjai, Minggu (31/1) siang. (foto: awal/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Awak Kapal Laut KM Aspah Indah dari Bima yang tenggelam di Perairan Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya tiba di Kabupaten Sinjai, Minggu (31/1/2021) siang.

Saat tiba di PPI Lappa, 6 awak kapal ini dibawa ke Rumah Singgah, Dinas Sosial Kabupaten Sinjai untuk menunggu kerabat yang akan menjemputnya.

Kapal dengan muatan kayu -bukan kapal nelayan seperti berita sebelumnya- ini berasal dari Bima dan dinakhodai Al Furkan. Rencananya akan menuju Ende, Flores. Namun saat di perairan Sulawesi Tenggara, Kamis (28/1) dini hari, KM Aspah Indah mengalami kerusakan mesin.

Menurut Al Furkan (38 tahun), Alcon atau pompa kapal mati hingga kapal tidak bisa membendung air yang masuk dan mengakibatkan kapal tenggelam.

“Sebelum kami berangkat, kapal kami periksa baik- baik. Pompa dan mesin berjalan lancar. setelah kami di tengah perjalanan tiba-tiba Alcon kapal mati dan air masuk membuat kapal menjadi miring hingga tenggelam,” jelas Al Furkan.

Beruntung saat kapal mulai tenggelam, Al Furkan bersama 5 rekannya bisa meraih Sampan dan sebatang kayu ukuran 9 meter. Sampan dan kayu itulah mereka gunakan untuk bertahan hidup di laut selama 1 hari 2 malam.

“Iya sampan kecil yang kami gunakan untuk bertahan hidup selama di laut. Tidak ada makanan yang sempat kami makan, hanya air laut yang kami minum ketika haus,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Laut KMN Poin 887 dari Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur yang dinahkodai M. Arif, menemukan salah satu awak kapal, yakni Al- Furkan pada Jumat pagi pukul 06.00 Wita, yang mencari bantuan dengan berbekal sampan kecilnya. Hingga akhirnya menemukan KMN Poin 887 yang sedang melintas.

Adapun nama awak kapal yang selamat dari peristiwa adalah Al Furkan (38 tahun) Badrun (42 tahun), M Asnawir (51 tahun) Dawwan (42 tahun) Sugianto (20 tahun), dan Ucok Budiman (23 tahun).

Seluruh korban hanya mengalami luka bakar di bagian wajah akibat terpaan sinar matahari di laut. Seluruh kebutuhan korban di rumah singgah difasilitasi Dinas Sosial Kabupaten Sinjai.

(Awal-MG/ZAR)