Bupati Minta Pemdes dan Kelurahan Fokus Turunkan Stunting

Bupati Sinjai meminta pemerintah desa/kelurahan untuk fokus pada penanganan stunting. Ini disampaikan saat pertemuan Aksi Analisis Situasi Program Aksi Konvergensi Stunting di Aula Hotel Rofina, Rabu (10/3) pagi. (foto: kominfo)
Bupati Sinjai meminta pemerintah desa/kelurahan untuk fokus pada penanganan stunting. Ini disampaikan saat pertemuan Aksi Analisis Situasi Program Aksi Konvergensi Stunting di Aula Hotel Rofina, Rabu (10/3) pagi. (foto: kominfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa menekankan kepada semua pihak terkait untuk bersinergi menciptakan inovasi-inovasi pencegahan, dan penurunan stunting di Kabupaten Sinjai.

Pernyataaan itu disampaikan Bupati Sinjai, saat membuka Pertemuan Aksi I, Analisis Situasi Program Aksi Konvergensi Stunting di Aula Pertemuan Hotel Rofina, Rabu 10 Maret 2021.

Menurutnya, hingga saat ini stunting masih menjadi salah satu pokok permasalahan gizi di Indonesia, dan hampir terjadi di seluruh wilayah serta terjadi pada seluruh kelompok ekonomi.

Oleh karena itu, pelaksanaan pencegahan stunting, jelasnya, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang dilaksanakan secara konvergen, terpadu dan terintegrasi.

“Pada tahun 2021 ini, merupakan tahun kedua pelaksanaan aksi konvergensi stunting. Ada 18 desa dan kelurahan yang menjadi lokus penurunan stunting, semoga dapat bersinergi dan menciptakan inovasi-inovasi,” ungkapnya.

Ia berharap agar inovasi Madeceng atau Masyarakat Desa Cegah Stunting sebagai inovasi Kabupaten Sinjai dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di desa-desa, tetap dilanjutkan.

Bukan hanya pemerintah desa, tetapi pemerintah kelurahan juga turut melaksanakan pemberian makanan tambahan terfokus kepada balita stunting dan ibu hamil yang dilakukan secara terpadu oleh pemerintah dan unsur masyarakat.

“Saya harapkan lokus tersebut nantinya dapat disinkronkan dengan dokumen perencanaan perangkat daerah, yang menjadi sasaran lokasi pelaksanaan program dan kegiatan perangkat daerah pada tahun 2022,” tandasnya.

Andi Seto berharap, melalui kegiatan tersebut dapat melahirkan tekad dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk membantu anak- anak, terutama di Kabupaten Sinjai agar menjadi generasi mandiri, unggul dan mampu berdaya saing di masa yang akan datang.

“Semoga dapat dijadikan motivasi dan semangat untuk terus berkelanjutan melakukan aksi konvergensi stunting, dan mewujudkan Sinjai bebas stunting,” jelasnya.

Di Kabupaten Sinjai terjadi penurunan angka prevalensi stunting, dari 8,21 persen di tahun 2019 menjadi 7,98 persen di tahun 2020.

(adv)