Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Sinjai menunjukkan tren peningkatan. Dari hasil pemaparan IDM di aula kantor Bappeda Sinjai, Selasa (6/7/2021), sebanyak 9 Desa sudah berstatus Desa Mandiri.
Kemudian ada 24 Desa Maju, 32 Desa Berkembang, dan ada 2 masih kategori Desa Tertinggal. Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib mengatakan, berdasarkan hasil pemaparan pemutakhiran IDM tahun 2021, status desa di Sinjai mengalami kemajuan.
“Jika dibanding tahun 2020 lalu, status desa tertinggal, dari empat desa, sekarang tersisa dua desa. Desa berkembang, dari 48 desa menjadi 32 desa. Desa maju, dari 15 desa tahun lalu sekarang menjadi 24 desa, dan status desa mandiri yang sebelumnya tidak ada, kini menjadi sembilan desa,” urainya.
Dengan adanya hasil IDM ini kata Irwan, dapat memudahkan Pemerintah Daerah dan Desa dalam menentukan arah rencana pembangunan desa agar lebih tepat sasaran, sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan dapat lebih fokus pada satu potensi desa.
“Ke depan hasil IDM ini menjadi data bagi Pemerintah Desa dan Kabupaten untuk melakukan perencanaan yang baik, sehingga basis data dilakukan pada setiap perencanaan di desa. Jika dalam perencanaan dilakukan berbasis data maka target output akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” terangnya.
Dari data yang ada, posisi Kabupaten Sinjai kini berada di peringkat V tingkat Provinsi Sulsel, dan berada di urutan ke-87 dari 434 Kabupaten se Indonesia.
Adapun 9 desa yang masuk dalam status desa mandiri, yakni Desa Talle (Sinjai Selatan), Panaikang (Sinjai Timur), Saotanre (Sinjai Tengah), Saotengah (Tellulimpoe), Kalobba (Tellulimpoe) , Massaile (Tellulimpoe), Patongko (Tellulimpoe), Bua (Tellulumpoe) dan desa Sukamaju (Tellulimpoe).
Sementara itu Koordinator Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Sinjai, Faisal menuturkan, ada 3 indikator utama dalam IDM 2021, yakni Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Lingkungan/ekologi.
Ia menambahkan, proses pendataan untuk IDM melibatkan 40 pendamping desa lokal untuk 67 desa di Sinjai, yang dilaksanakan sejak bulan Maret lalu. (adv)