Tangani Stunting, Pemda Sinjai Pakai Tali Sepatu

Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib memaparkan Inovasi penanganan stunting di Kabupaten Sinjai melalui aksi konvergensi yang melibatkan stakeholder. Inovasi ini bernama 'Aksi Tali Sepatu'. (foto: Kominfo)
Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib memaparkan Inovasi penanganan stunting di Kabupaten Sinjai melalui aksi konvergensi yang melibatkan stakeholder. Inovasi ini bernama ‘Aksi Tali Sepatu’. (foto: Kominfo)

Sinjai.Info, Makassar, — Inovasi ‘Aksi Tali Sepatu‘ diperkenalkan Pemkab Sinjai di Makassar. Inovasi ini merupakan cara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dalam melakukan upaya penanganan kasus stunting atau gizi buruk.

Menurut Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib, inovasi ‘Aksi Tali Sepatu’ merupakan akronim dari aksi konvergensi kegiatan lintas sektor dalam Penanganan stunting, di mana dalam pemaparannyan, Ia menjelaskan aksi 5-8 percepatan penanganan stunting.

Pemaparan tersebut dilakukan Irwan dalam kegiatan penyelenggaraan penilaian aksi konvergensi penanganan stunting pemerintah daerah, yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan di Ballroom Phinisi Hotel Claro Makassar, Rabu, (14/07/2021).

“Tadi telah dipaparkan inovasi Kabupaten Sinjai, yaitu Aksi Tali Sepatu. Di mana aksi tersebut kita mengibaratkan bahwa tali sepatu itu biasa tidak sama bentuknya, namun arahnya sama. Jadi kami mencoba melakukan kolaborasi dalam kegiatan-kegiatan dari perangkat daerah lainnya menuju penanganan stunting,” ucapnya.

Di Kabupaten Sinjai lanjut Irwan, penanganan stunting telah diatur berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Sinjai Nomor 258 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kabupaten Sinjai.

Hingga saat ini katanya, angka kasus stunting di Sinjai terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tercatat di tahun 2020 lalu, angka stunting di Bumi Panrita Kitta berada di angka 7,14 persen.

“Insya Allah bahwa inovasi yang kita lakukan dengan keterlibatan dari semua sektor, saya yakin dan percaya kita mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Sinjai,” imbuhnya.

Apalagi, ini merupakan salah satu komitmen Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) yang sangat kuat dalam menangani stunting.

Melalui kesempatan ini, Irwan optimis bahwa inovasi Pemkab Sinjai mampu bersaing dengan Kabupaten lainnya yang ada di Sulsel.

“Tadi baru kita menyajikan data bahwa di Kabupaten Sinjai, dari 67 desa dan 13 kelurahan itu sudah terbentuk Kader Pembangunan Manusia (KPM). Ini kan belum ada di Sulawesi Selatan, kita yang pertama melakukannya, maka dari itu kita selalu optimis,” tutupnya.

Pemaparan inovasi penanganan stunting Pemkab Sinjai turut dihadiri Sekretaris Daerah Sinjai Akbar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan, dr. Emmy Kartahara Malik, Kepala Dinas P3AP2KB Sinjai, A. Tenri Rawe Baso, Kepala Dinas PMD Sinjai, Hj A. Hariani Rasyid, serta Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai, Tamzil Binawan. (Adv)