Sinjai.Info, Sinjai Selatan,– Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sinjai, Dr Mansyur mengunjungi salah satu masjid di pelosok Sinjai, Jumat (16/7/2021).
Masjid yang dikunjunginya, yakni Masjid Babussalam di Dusun Lita-litae, Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan. Ia bersama stafnya menyerahkan bantuan buku tema Islami ke pengurus Masjid Babussalam.
Sebelum memberikan bantuan buku kepada pengurus masjid, ia mengajak masyarakat di masjid untuk lebih giat menambah wawasan ilmu pengetahuan agama Islam dengan membaca buku.
“Dengan adanya buku-buku di masjid ini, kami harapkan para jamaah makin bersemangat meningkatkan pengetahuan Islamnya dengan membaca buku pada program literasi masjid,” kata mantan Sekretaris Dinas Infokom Sinjai ini, Dr Mansyur.
Ia juga mengapresiasi pengurus Masjid Babussalam Honto yang lebih dulu mengembangkan literasi masjid melalui penyediaan buku-buku Islami.
“Kami juga memberi apresiasi yang tinggi kepada pengurus masjid yang menyiapkan buku-buku Islami untuk para jamaah. Ini bagian dari aksi literasi masjid,” katanya.
Dari 600-an masjid yang tersebar di Sinjai, Masjid Babussalam salah satu masjid yang mengembangkan literasi masjid.
Dia mengharapkan dengan adanya buku-buku tersebut, jamaah yang ada di masjid itu tidak memiliki alasan lagi untuk tidak memiliki pengetahuan Islam.
Mansyur juga memiliki inovasi baru yang akan terwujud akhir tahun ini di Dinas Perpustakaan Sinjai, yakni menyiapkan buku digital. Sehingga setiap warga bisa membaca melalui laman internet kantor setempat.
Dengan cara itu, ia tumbuhkan minat baca masyarakat Sinjai yang saat ini masih sangat rendah minat baca bukunya diantara 24 kabupaten kota di Sulsel.
Ketua Pengurus Masjid Babussalam, Syamsul Bahri menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kabupaten Sinjai.
Ia mengatakan bahwa di daerah itu masih terbatas mubaligh yang bisa memberi kajian Islam. Sehingga melalui media buku, jamaah bisa belajar Islam dengan baik dan dapat menambah pengetahuannya.
“Dulu kami setelah selesai salat Magrib tak ada kegiatan, semua jamaah nongkrong di depan masjid yang tidak ada hubungannya dengan amaliah, karena kurangnya mubaligh yang bisa beri kajian,” kata Ketua Pengurus Masjid Babussalam, Syamsul Bahri.
Ia menyadari bahwa saat ini banyak tersedia buku-buku Islam di toko buku seperti di Gramedia Makassar.
Saat itu, Syamsul Bahri mulai membeli buku satu hingga dua buku lalu disimpan di rak buku masjid setempat.
Selain buku diadakan oleh masyarakat sendiri juga beberapa lembaga lain ikut berkontribusi mendorong literasi masjid di tempat itu, seperti PLN Cabang Bulukumba.
(adv)