Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Pemerintah Kabupaten Sinjai (Pemkab) Sinjai mendapatkan kado istimewa pada peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia, Jumat (15/10/2021) pagi. Kado tersebut adalah penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM.
Penghargaan ini diberikan kepada Pemkab Sinjai secara virtual. Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, hadir pada saat pengumuman penerima penghargaan ini di ruang rapat rumah jabatan Bupati Sinjai. Turut hadir mendampingi, antara lain Kepala Bappeda Sinjai Irwan Suaib, Kadis Kesehatan dr. Emmy K. Malik, Kepala Dinas PUPR Sinjai, Andi Taufiq Saleh Asapa, Kadis Perkimtan H.Muh. Irvan, serta Camat Bulupoddo A. Syahrul Paesa.
Ada 4 kategori penghargaan yang diterima Pemkab Sinjai serta mereka yang terlibat pada program STBM Award, yakni Kategori Bupati/Walikota Kabupaten/Kota SBS/ODF, Kategori Sanitarian, Kategori Kepala Desa, dan Kategori Natural Leader Terbaik dalam upaya percepatan Sanitasi Berbasis Sekolah (SBS) Tahun 2021.
Untuk kategori Bupati/Walikota Kabupaten/Kota SBS/ODF diterima oleh Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa. Kemudian Kategori Sanitarian diraih oleh Resmita, AMd, KL (Kecamatan Bulupoddo), Kategori Kepala Desa diberikan kepada Mulyanto, S. Ag (Kades Lappacinrana), serta Kategori Natural Leader diraih oleh Nuraeni, S. Ag (Desa Lappacinrana).
Mulyanto sebagai penerima penghargaan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati dan jajaran Pemkab Sinjai, serta berharap ke depannya masyarakat Lappacinrana terus meningkatkan kesadaran, dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk bagaimana menerapkan pilar STBM.
“Kami terus mendorong dan memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Lappacinrana agar memiliki kesadaran, bahwa buang air sembarangan itu adalah sangat tidak baik dan berdampak negatif terhadap kesehatan, dan bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Kami juga terus berkoordinasi dengan Sanitarian apabila ada warga kami yang belum memiliki jamban, dan kami upayakan memberikan bantuan berupa kloset dan pipa,” ucapnya.
STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program STBM memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM, yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Kemudian indikator output STBM, yaitu setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang tidak lagi membuang air di sembarang tempat (ODF), setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.
Indikator lain adalah setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan) sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar, kemudian setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar, dan setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
(Agusman/ZAR)