Warga Tongke-tongke Panik, Air Laut Surut Saat Gempa Bumi

Tangkapan layar peringatan dini Tsunami-1 BMKG (int)
Tangkapan layar peringatan dini Tsunami-1 BMKG (int)

Sinjai.Info, Sinjai Timur,– Warga di pesisir Kecamatan Sinjai Timur sangat merasakan dampak dari gempa bumi yang terjadi pada Selasa (14/12/2021) pukul 11.20 wita. Kepanikan terjadi saat tanah mulai bergerak, khususnya di daerah Babana, Kecamatan Sinjai.

“Saya dan tetangga kaget. Lalu berlarian keluar pada saat merasakan ada gempa,” kata Ikhsan, warga Babana, Desa Tongke-tongke. Hal senada dikatakan Musdalifah, warga lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur.

“Saya juga merasakan hal demikian (gempa). Saya yang tinggal di lingkungan Batulappa, bersama tetangga berlarian keluar meninggalkan rumah. Awalnya saya kira lagi pusing, maklum habis kecelakaan. Ternyata ini betulan gempa,” tuturnya.

Sementara itu Ardianto, pemuda Desa Tongke-tongke, mengaku kepanikan warga makin bertambah karena saat gempa terjadi air dalam keadaan surut.

“Saya kebetulan duduk di lego-lego (teras rumah). Lalu tiba-tiba ada getaran yang lumayan besar. Saya dan warga lainnya lalu berlarian. Warga juga makin panik karena air laut saat itu dalam keadaan surut,” ucapnya via sambungan telepon.

Berdasarkan informasi dari BMKG, Gempa terjadi di daerah Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kekuatan gempa Mag:7.4 (Mw), terjadi pada 14 Desember 2021 pukul 10:20:23 WIB. Lokasinya berada pada Lok:7.59 LS, 122.24 BT (Laut Flores, 113 km BaratLaut LARANTUKA-NTT) dengan kedalaman 10 Kilometer. Jika ditarik garis jarak di peta, lokasi gempa hanya berjarak 400 kilometer lebih dari Kabupaten Sinjai. Gempa ini sangat terasa di daerah pesisir Kabupaten Sinjai, Selayar, Bone, dan Bulukumba.

(Awal/Satrianingsih)