Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono menyurati Gubernur Sulawesi Selatan pada 27 Januari 2022. Isi surat tersebut terkait upaya mitigasi risiko gerakan tanah dan membangun kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk menghadapi ancaman gerakan tanah/tanah longsor.
Pada surat tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Badan Geologi menerbitkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah/Tanah Longsor di Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode Februari 2022.
Peta tersebut memuat informasi umum wilayah kecamatan di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia yang berpotensi menimbulkan gerakan tanah, yang disusun berdasarkan hasil tumpang susun (Overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Peta ini dapat dirujuk sebagai peringatan dini bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat untuk mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal. Pemutakhiran peta akan dilakukan setiap bulan dan secara langsung dapat diakses melalui situs www.vsi.esdm.go.id.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Sinjai, Budiaman mengaku pihaknya telah memeroleh informasi soal surat yang dimaksud. Setiap bentuk penanganan bencana ungkapnya, sudah menjadi tupoksi dari BPBD Sinjai.
“Suratnya memang sudah ada. Tapi saat ini saya sementara di Jakarta untuk urusan dinas. Saya akan bahas surat tersebut bersama staf setelah tiba di Sinjai,” ucapnya via telepon, Jumat (4/2/2022) siang.
Berikut Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah/Tanah Longsor di Kabupaten Sinjai berdasarkan data dari Badan Geologi:
1. Bulupoddo: Menengah
2. Sinjai Barat: Menengah-Tinggi, Berpotensi Banjir Bandang/Aliran Bahan Rombakan
3. Sinjai Selatan: Menengah-Tinggi, Berpotensi Banjir Bandang/Aliran Bahan Rombakan
4. Sinjai Tengah: Menengah-Tinggi, Berpotensi Banjir Bandang/Aliran Bahan Rombakan
5. Sinjai Timur: Menengah-Tinggi, Berpotensi Banjir Bandang/Aliran Bahan Rombakan
6. Sinjai Utara: Menengah, Berpotensi Banjir Bandang/Aliran Bahan rombakan
7. Sinjaiborong: Menengah-Tinggi, Berpotensi Banjir Bandang/Aliran Bahan Rombakan
8. Tellulimpoe: Menengah
(Satrianingsih/ZAR)