Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Kawasan Jalan Tondong Kecamatan Sinjai Utara tidak hanya identik dengan kafe dan kedai, yang menjual aneka makanan dan minuman di bulan Ramadan.
Di area ini juga terdapat lapak pedagang ikan yang menjual ikan basah, dan ikan bakar. Lapak di trotoar jalan ini dibuka menjelang sore, dan ditutup usai buka puasa.
Kendati hanya dibuka beberapa jam, lapak ikan milik pasangan suami-isteri, Agus dan Nurliana selalu dipadati konsumen. Ada yang membeli ikan basah, namun tak sedikit yang minta untuk dibakarkan.
Agus dan Nurliana memang berbagi peran. Saat menjual ikan basah, Agus juga menawarkan ke pelanggan yang berminat untuk dibakarkan. Biaya jasa pembakaran ikan hanya lima ribu rupiah.
Bagian tungku pembakaran langsung ditangani Nurliana, dibantu beberapa kerabatnya. Asap tungku pembakaran selalu mengepul, karena rata-rata pelanggan mereka langsung minta untuk dibakar.
“Ketika ada yang beli ikan di sini biasa pembeli langsung mau dibakarkan ikannya, jadi kami kasikan jasa bakarnya itu lima ribu rupiah ditambah dengan rempah-rempah, dan cobe-cobenya,” beber Agus, Kamis (28/4/2022) sore.
Menjual ikan di trotoar depan rumahnya hanya dilakukan Agus saat Ramadan. Pendapatan lumayan besar. Rata-rata sejuta per hari. Meski menjanjikan, Agus tetap memilih Pasar Sentral sebagai lokasi jualannya setelah bulan puasa.
“Pendapatannya itu, pak untuk per hari kadang satu juta lebih, kadang juga di bawah satu juta. Kami menjual di sini karena permintaan pelanggan, tapi kalau sudah habis puasa kami kembali lagi ke pasar menjual, pak,” tutup agus.
Menjual di trotoar jalan memang mudah dijangkau konsumen. Meski begitu, Agus dan isterinya sadar bahwa trotoar jalan tetap menjadi hak para pejalan kaki.
(Agusman/ZAR)