Kadinkes Sinjai: Penanganan Stunting Butuh Kerja Kolaboratif

Kadis Kesehatan Sinjai, dr. Emmy K. Malik saat menerima Ketua LKC Dompet Dhuafa Sinjai (kiri) di ruang kerjanya. (foto:zar/sinjaiinfo)
Kadis Kesehatan Sinjai, dr. Emmy K. Malik saat menerima Ketua LKC Dompet Dhuafa Sinjai (kiri) di ruang kerjanya. (foto:zar/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, menyatakan pentingnya kerja-kerja kolaborasi untuk penanganan stunting khususnya di Kabupaten Sinjai.

Menurutnya, sistem ‘keroyok’ diperlukan karena persoalan stunting bukan hanya terkait masalah kesehatan anak, tapi juga pada sisi lain seperti sanitasi dan pola asuh anak.

“Walaupun sekarang tahapan penanganan stunting dilakukan pihak kami, tapi kami tetap terbuka untuk pelibatan semua pihak. Ini butuh kerja kolaboratif,” ucap Kadis Kesehatan, saat menerima rombongan LKC Dompet Dhuafa di ruang kerjanya, Kamis (24/8/2023) siang.

Kedatangan Dompet Dhuafa melalui Lembaga Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa (LKC DD) Sulawesi Selatan, terkait program Kawasan Mandiri Berdaya (madaya) Dompet Dhuafa di bidang kesehatan.

Lokus program Madaya ini berada di Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Tahapannya dimulai besok, Jumat, 25 Agustus 2023.

Menurut Direktur Lembaga Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa Sulsel, Asdinullah Saudin, kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat berbasis kawasan. Salah satu fokus perhatian pihaknya, kata Asdinullah, adalah penanganan stunting.

Kawasan Mandiri Berdaya (madaya) Dompet Dhuafa adalah pendekatan intensifikasi program pemberdayaan masyarakat berbasis kawasan.

Tahapan program ini terdiri atas penyadaran, pengorganisasian, penguatan kapasitas, dan penguatan sumber daya. (ZAR)