TPA Sampah di Tondong Terbakar, Ini Bahaya yang Ditimbulkan

Asap yang timbul dari kebakaran di TPA Tondong membahayakan kesehatan. Warga merasakan bau yang menyengat. (foto: agusman/sinjaiinfo)
Asap yang timbul dari kebakaran di TPA Tondong membahayakan kesehatan. Warga merasakan bau yang menyengat. (foto: agusman/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Timur,– Kebakaran terjadi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tondong, yang berada di Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Rabu (6/9/2023).

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai, Sukardi menyatakan peristiwa kebakaran diduga terjadi karena adanya pemanasan dari dalam tumpukan sampah yang menyebabkan adanya bahan gas, dan kondisi cuaca yang memasuki kemarau hingga terjadi kebakaran.

“Karena saat ini sudah memasuki musim kemarau jadi kami yakin faktor itulah yang menyebabkan terjadinya kebakaran,” ucapnya saat ditemui di lokasi kebakaran.

Lanjut Sukardi, lahan di TPA saat ini tinggal menyisakan asap putih, ia memastikan kondisi kebakaran lahan tumpukan sampah di TPA Tondong berhasil dikendalikan.

“Area yang terbakar tidak luas, karena cepatnya penanganan dari pemadam kebakaran. Ada beberapa unit pemadam yang diterjungkan ke lokasi kebakaran” terangnya.

Warga Rasakan Bau Menyengat

Warga yang bermukim di jalur masuk ke TPA Tondong merasakan bau menyengat saat terjadi kebakaran di TPA Tondong. Fitrawati, warga setempat mengaku sempat batuk karena asap dari TPA yang terbakar.

Fitrawati berharap kepada Pemda Sinjai agar lahan TPA menjadi perhatian karena sudah hampir penuh. Termasuk alat berat di TPA yang sering rusak.

Kebakaran di TPA Tondong kerap kali terjadi terutama saat memasuki musim kemarau. Pada tahun 2019, tercatat ada dua kali peristiwa kebakaran di TPA Tondong.

TPA Tondong Sinjai adalah TPA dengan desain Sanitary Landfill. Sanitary Landfill adalah sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.

Sebagai catatan, sampah yang terbakar dapat melepaskan bahan-bahan berbahaya, seperti karbonmonoksida, formaldehida, arsenik, dioksin dan furan. Paparan dioksin bahkan berisiko menyebabkan beberapa jenis kanker, gangguan hati, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, serta gangguan pada sistem reproduksi.

(risky amelia-agusman/zar)