Sinjai.Info, Tellulimpoe,– Setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19, tradisi pesta adat “Ma’rimpa Salo” kembali digelar masyarakat pesisir yang ada di sekitar Sungai Appareng, Selasa (10/10/2023).
Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun secara bergiliran oleh dua desa di dua kecamatan, yaitu Desa Bua Kecamatan Tellulimpoe dan Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur.
Untuk tahun 2023, Desa Bua menjadi tuan rumah pelaksana even Ma’rimpa Salo yang dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah bersama para anggota Forkopimda, serta pejabat utama Pemkab Sinjai.
Tradisi menghadang atau menghalau ikan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Bua Kecamatan Tellulimpoe bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai.
Kepala Desa Bua, Andi Azis Kr. Soi saat menyampaikan sambutan selamat datang mengungkapkan, tradisi kebudayaan Ma’rimpa Salo ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas keberhasilan panen ikan atau “mappaenre bale”, panen hasil sawah dan kebun.
“Tradisi ini dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat pesisir di sekitar Sungai Appareng, yaitu dengan cara menghadang atau menghalau ikan dengan menggunakan perahu dan diiringi hentakan-hentakan gendang dan bunyi-bunyian lainnya,” ungkapnya.
Selain sebagai ungkapan rasa syukur, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Sinjai, Tamzil Binawan mengatakan bahwa tradisi Ma’rimpa Salo ini digelar untuk melestarikan kearifan lokal di tengah masyarakat.
“Jadi tradisi ini kita laksanakan untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat, mengangkat dan memperkenalkan potensi pariwisata di Sinjai, menjadi wadah untuk meningkatkan solidaritas dan kebersamaan antar masyarakat, serta mendukung peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Sinjai,” beber Tamzil.
Pelaksanaan pesta adat Ma’rimpa Salo ditandai saat Pj Bupati Sinjai bersama para pejabat yang hadir mengikuti proses menghadang atau menghalang ikan di Sungai Appareng yang menghubungkan dua desa dan dua kecamatan.
Prosesi menghalau ikan tersebut berlangsung dengan meriah dan disaksikan oleh ratusan masyarakat maupun pelajar yang tampak ikut menikmati pagelaran budaya Ma’rimpa Salo.
Sebagai informasi tambahan, sejumlah item kegiatan telah dilaksanakan sebelum memasuki puncak pelaksanaan tradisi Ma’rimpa Salo. Sejak 5 Oktober lalu, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk memeriahkan tradisi kebudayaan ini, diantaranya adalah festival layang-layang, festival perahu sampan, lomba pasar rakyat, lomba senam, lomba sepak takraw dan lomba volly.
(adv/Kari)