Pendiri Warung Coto di Australia Ini Ajak Milenial Sinjai Berwirausaha

Muzayyin Arif saat menempuh pendidikan di Australia pernah mendirikan warung Coto. Ia mengajak Milenial Sinjai untuk berwirausaha.(Dok/pribadi)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Dalam berbagai pertemuannya dengan kalangan milenial hingga Gen Z di Kabupaten Sinjai, Muzayyin Arif sering berbicara soal entrepreneurship. Bakal calon bupati Sinjai itu mengajak pemuda-pemudi Bumi Panrita Kitta untuk berani memulai usaha. Apalagi jika produk yang dihasilkan memiliki ciri khas dan sentuhan inovasi.

Lalu, apa yang mendasari Muzayyin memiliki ketertarikan yang kuat dengan tema wirausaha? Alasan terbesarnya adalah karena dia membangun kariernya pun dari dunia usaha, dari kecil-kecilan hingga menjadi besar.

Sebelum dikenal sebagai politisi, Muzayyin memang telah lebih dulu membangun kemandirian sebagai pengusaha. Saat masih kuliah di Jakarta, pria kelahiran 24 April 1982 itu mulai memproduksi dan menjual mainan hingga alat peraga permainan. Dari usaha rintisan hingga terus membesar menjadi perusahaan dengan omzet fantastis.

Namun, mungkin belum banyak juga yang tahu. Muzayyin saat menempuh pendidikan khususnya di Australia pada 2013, juga mendirikan bisnis di sana. Bisnis yang unik sebab dia membuka warung coto pertama di Negeri Kanguru itu.

Muzayyin yang kala itu tengah menjalani pendidikan di Griffit University, Sidney, pada usia yang masih 31 tahun, membuka restoran bernama Lontara. Nama restoran tersebut diambil dari aksara Bugis-Makassar.

Warung cotonya itu berlokasi tak jauh dari kampusnya. Dia begitu bergairah karena ingin makanan khas Sulsel itu bisa sejajar dengan makanan asal negara lain seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang sudah ada di Australia.

“Saya ingin coto bisa terkenal seperti tom yam dari Thailand, laksa dari Singapura, atau nasi lemak asal Malaysia,’’ ujarnya.

Selain itu, tentu saja untuk mengobati rasa rindu sejumlah warga Sulsel dan Indonesia pada umumnya yang ada di Australia. Saat itu, warga Indonesia yang bermukim di Sidney sekitar 4.000 orang. Kebanyakan adalah para mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi dan tenaga kerja Indonesia.

Muzayyin membangun usahanya itu tidak sendiri. Melainkan berkolaborasi dengan beberapa orang asal Indonesia yang bermukim di Sidney.

Pengalaman entrepreneurship itu juga yang menurut Muzayyin coba ditularkannya kepada anak-anak muda Sinjai. Menurut dia, syarat pemuda untuk maju cukup simpel. Mereka hanya perlu berkreasi dan berkarya secara nyata, mengambil peran aktif.

Namun, pemuda mesti mendapat dukungan yang memadai dari pemerintah. Pemerintah harus menghadirkan ruang terbuka untuk kreativitas anak muda. Di sisi lain, pemerintah juga mesti mengikhtiarkan ketersediaan lapangan kerja yang mencukupi.

Pada Pilkada Sinjai 2024, Muzayyin akan maju berpasangan dengan A Ikhsan Hamid. Mereka diusung Nasdem, PKS, dan beberapa partai lain. Koalisi untuk pasangan Maiki ini akan segera diumumkan. (Adv)