Muzayyin Arif, Pejuang Insentif Bagi Guru Mengaji di Sulsel

Muzayyin Arif saat berbicara di salah satu forum, di ruang pola Kantor Bupati Sinjai. (Dok/tim)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Ada banyak program di bidang keagamaan yang akan menjadi fokus perhatian bakal calon Bupati Sinjai, Muzayyin Arif, jika dirinya diamanahkan menjadi Bupati Kabupaten Sinjai. Salah satunya adalah insentif bagi guru mengaji.

Pemberian insentif ini bukan sekadar janji menjelang Pilkada Sinjai, namun telah dia buktikan sejak pertama kali dilantik menjadi anggota DPRD Sulsel, 2019 silam.

Saat itu Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel, Hasid Hasan Palogai, menyampaikan aspirasi kepada Muzayyin Arif terkait lamanya guru mengaji di Sulsel tidak menerima insentif dari Pemprov Sulsel.

“Selama empat tahun guru mengaji di Sulsel tidak menerima insentif. Saya dan teman-teman di DPRD berinisiatif melakukan advokasi, dan alhamdulillah pada 2020 Gubernur Sulawesi Selatan mengumumkan 2.500 guru mengaji mendapatkan insentif,” beber Muzayyin.

Karena kegigihannya memperjuangkan program di bidang keagamaan, pada 2020, BKPRMI Sulsel memberi penghargaan kepada Muzayyin sebagai “Tokoh Peduli Guru Mengaji Sulsel 2020″.

Selain perannya mengadvokasi aspirasi guru mengaji, Muzayyin juga dianggap berperan aktif dalam pengembangan taman-taman pendidikan Al-Qur’an di Sulsel.

“Kita akan terus berikhtiar untuk memastikan ekosistem pendidikan Al-Qur’an di Susel berjalan dengan baik, salah satunya mereka yang mengenalkan huruf hijaiyah dan karakter qurani kepada generasi penerus perlu diperjuangkan kesejahteraannya” ungkap cucu dari K.H. Ahmad Marzuki Hasan, pendiri Pondok Pesantren Darul Istiqamah.

Jumlah guru mengaji penerima insentif terus bertambah setiap tahun. Hal ini di sampaikan oleh Muzayyin bahwa per 2023, sudah 7.500 guru mengaji di Sulsel yang menikmatinya.

Lahir dari “rahim” pesantren, Muzayyin merasa bangga bisa mewakili santri sekaligus pihak pemerintah dalam memberi dukungan terhadap pendidikan agama di Sulsel.

“Sebagai bagian dari kaum santri, yang saat ini mendapat amanah sebagai perwakilan aspirasi masyarakat di Sulsel, tentu saya patut berjuang. Kehadiran pemerintah dalam memberi dukungan kegiatan keagamaan melalui ponpes dan pendidikan agama, menjadi langkah strategis untuk bangsa yang maju,” tutur Muzayyin. (Adv)