Sinjai.Info, Sinjai Utara,— Dialog kandidat yang diselenggarakan Muhammadiyah Sinjai pada Sabtu, 12 Oktober 2024, memunculkan berbagai pandangan dari masyarakat terhadap para paslon yang berkompetisi di Pilkada Sinjai.
Andi Pipit, salah seorang warga, menyatakan bahwa paslon nomor urut 1, Muzayyin Arif dan A Ikhsan Hamid (MAIKI), menawarkan program yang berbeda dan lebih substansial dibandingkan kandidat lain.
Menurut Pipit yang juga aktivis literasi itu, paslon MAIKI telah melampaui wacana-wacana konvensional yang banyak digelontorkan kandidat lain, seperti program gratis-gratisan atau beasiswa.
“Sementara kandidat lain masih berkutat di hal-hal gratis, MAIKI sudah memikirkan program peningkatan kapasitas, kualitas, dan kuantitas di berbagai sektor,” ungkap Pipit, Minggu, 13 Oktober 2024, sehari setelah dialog tersebut digelar.
Pipit menyebut bahwa program yang diusung MAIKI lebih holistik, mencakup aspek kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan ekonomi. Baginya, ini menunjukkan bahwa paslon nomor urut 1 memiliki visi yang jauh ke depan untuk memajukan Sinjai dengan fokus yang lebih mendalam pada pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, program-program sebelumnya seperti beasiswa, baju sekolah gratis, serta insentif bagi guru mengaji di masjid dan lembaga Alquran akan tetap dilanjutkan. Muzayyin-Ikhsan juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas tenaga pengajar, kesejahteraan guru di sekolah, serta menambah jumlah tenaga pendidik yang kompeten.
Dialog kandidat yang berlangsung di Sinjai ini dihadiri oleh tiga pasangan calon bupati, yaitu Muzayyin Arif-Andi Ikhsan Hamid (MAIKI), Ratnawati-Andi Mahyanto Masda (Ramah), dan Andi Kartini Ottong-Muzakkir (Berakar-Mi).
Masing-masing Paslon memaparkan program unggulan mereka, namun menurut Pipit, MAIKI menunjukkan keseriusan lebih dalam merancang program yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“MAIKI mengedepankan pengembangan kapasitas masyarakat, bukan hanya membebaskan biaya ini-itu. Mereka bicara soal kualitas jangka panjang, dan itu yang menurut saya menjadi pembeda,” tambahnya.
Penggiat media sosial itu berharap program-program tersebut tidak hanya menjadi janji kampanye, tetapi benar-benar direalisasikan jika pasangan ini terpilih.
Di sisi lain, meskipun program-program gratis seperti yang dijanjikan oleh paslon lain tetap menarik perhatian sebagian masyarakat, Pipit meyakini bahwa visi jangka panjang seperti yang diusung MAIKI akan membawa perubahan yang lebih signifikan bagi Kabupaten Sinjai di masa depan.
“Yang dibutuhkan Sinjai bukan sekadar bantuan gratis, tapi pengembangan potensi sumber daya manusianya,” pungkasnya. (Adv)