Presiden Prabowo Bentuk Dua Kementerian Pendidikan, Ini Kata Dosen dan Mahasiswa di Sinjai

Dekan FUKIS UIAD Sinjai, Dr. Faridah, saat memberikan keterangan terkait dua kementerian pendidikan di era Presiden Prabowo. (Dok/Tim)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Kementerian Pendidikan di era Presiden Prabowo Subianto dibagi menjadi dua, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (dikdasmen), serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Dua kementerian tersebut dipimpin pula oleh 2 Menteri, yakni Abdul Mu’ti sebagai Menteri Dikdasmen, dan Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Sebelum jadi menteri, Abdul Mu’ti adalah seorang guru besar yang saat ini menjabat Sekretaris PP Muhammadiyah, sementara Soemantri seorang ilmuwan. Di tangan keduanya, insan pendidikan berharap banyak adanya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Wakil Rektor I UIAD Sinjai, Dr. Jamaluddin, mengucapkan selamat untuk kedua pejabat tersebut dan mengakui kapasitas keduanya karena telah melalui uji publik

Jamaluddin yang juga Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal PD Muhammadiyah Sinjai, berharap Abdul Mu’ti dan Soemantri membawa perubahan yang lebih baik terhadap mutu pendidikan terutama dalam hal penerapan kurikulum merdeka belajar.

“Kemudian kami berharap penerapan kurikulum ini merata kepada semua satuan pendidikan. Bukan hanya kurikulum namun juga dari segi sarana dan prasarana pendidikan, termasuk juga kesejahteraan para guru khususnya sekolah swasta,” harap Dr. Jamaluddin, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/10/2024) siang.

Hal senada dikatakan Dr. Faridah, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi Islam (FUKIS) UIAD Sinjai. Ia menilai banyak terobosan yang dilakukan presiden Prabowo melalui kabinet merah putih.

“Saya pribadi sebagai seorang akademisi, sangat setuju dua kementerian tersebut karena kita bisa melihat bagaimana pandangan perspektif Presiden dalam pendidikan. Beliau mampu memberikan SDM yang menahkodai untuk mengatur dunia pendidikan di Indonesia, sehingga bisa dikatakan bahwa Presiden memberikan ruang yang besar untuk pendidikan yang ada di Indonesia.” ujar Dr. Faridah.

Selain itu, Faridah juga berharap menteri pendidikan mampu menjadikan Indonesia benar-benar maju, berkembang, dan mencetak SDM yang berkualitas dan unggul di ranah internasional.

Dukungan yang sama datang dari mahasiswa UIAD Sinjai, Fikra Asmari. Namun ia memberi catatan untuk kedua menteri ini agar mengupayakan memperkuat akses pendidikan bagi anak anak dari keluarga kurang mampu.

“Diutamakan pula pemanfaatan teknologi untuk mempercepat target-target pembangunan pendidikan,” tandas Fikran Asmari.

(Ifa mg/Jihad mg/Yunil mg)