Sinjai Utara, Sinjai.info,- Menunggu suami yang pergi melaut hingga berbulan-bulan lamanya, terkadang membuat ‘galau’ ibu-ibu rumah atau isteri-isteri nelayan di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara. Selain khawatir akan keselamatan suaminya di laut lepas, kegalauan lain yang dialami isteri-isteri nelayan itu adalah tidak tahu aktivitas apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu senggangnya.
Tapi itu dulu. Kini isteri-isteri nelayan di Lappa tidak perlu galau dan khawatir lagi ketika ditinggal suami pergi melaut. Satu solusinya ada di salah satu sudut kampung bernama lingkungan Lengkongnge, Kelurahan Lappa atau tak jauh dari kawasan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lappa, Sinjai Utara. Di Lingkungan padat penduduk ini terdapat salah satu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bernama KSM Tenggiri Ceria, yang diketuai Ibu Risda.
Semua anggota kelompok KSM Tenggiri Ceria adalah perempuan, yang didominasi isteri-isteri nelayan. KSM yang berdiri sejak tahun 2013 ini bergerak di bidang usaha pengolahan ikan. “Pembentukan kelompok ini dilatarbelakangi oleh keinginan saya, yang ingin melihat isteri-isteri nelayan di Lappa memiliki kesibukan yang bisa menambah penghasilan mereka.” Tutur Risda, kepada Sinjai info, Rabu (20/4/2016) siang.
Bagi ibu dua anak ini, mendirikan kelompok usaha dan merekrut isteri-isteri nelayan sebagai anggota kelompok memiliki arti dan nilai tersendiri. Selain memberdayakan kaum perempuan di Lappa, dirinya serta anggota kelompoknya dapat mengurangi beban keluarga yang selama ini bertumpu pada sosok suami.
“Kami juga beruntung tinggal di Lappa yang merupakan salah satu daerah pemasok ikan terbesar di Sulsel, sehingga kami tidak perlu khawatir akan stok bahan baku untuk membuat bakso, abon, hingga nugget dan otak-otak” tambah pengagum sosok Kartini ini.
Kini usaha yang dikelola wanita 37 tahun ini memiliki omzet Rp3 juta per bulan. Wilayah pemasaran yang dulunya hanya di Kecamatan Sinjai Utara, kini melebar hingga seluruh kecamatan di Sinjai. Selain itu, Risda juga terkadang memenuhi pesanan pelanggan yang tinggal di Makassar, Sidrap, hingga Papua. (ZAR)
