Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Aliansi Masyarakat Sinjai kembali melakukan aksi di depan Kantor Bupati Sinjai terkait permasalahan air PDAM di Kabupaten Sinjai, Senin siang (16/1/2023).
Mereka menuntut Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa agar mengevaluasi kinerja Direktur PDAM Sinjai dalam menyelesaikan masalah krisis air bersih di Kabupaten Sinjai serta memberikan interval waktu kepada PDAM dalam menyelesaikan permasalahan air tersebut.
“Sejak air baku dari Balantieng digunakan, kerusakan demi kerusakan terus terjadi namun pemerintah daerah Kabupaten Sinjai belum juga melakukan langkah-langkah kongkret dalam menyelesaikan masalah ini,” kata salah satu orator, Aidil Fajri.
Selain itu, mereka juga melakukan protes dan menolak pemotongan gaji 25 persen pegawai PDAM Sinjai. Menurut Aidil, pemotongan gaji tersebut bukan merupakan solusi yang efektif dalam menjawab persoalan krisis air bersih di Kabupaten Sinjai.
“Pemotongan gaji bukan merupakan solusi yang kongkret, seharusnya pemerintah daerah memikirkan kausalitas kerusakan demi kerusakan yang terjadi dan menanggulangi permasalahan tersebut,” teriak jendral lapangan aksi, Fajrul Akbar.
Lanjutnya, karena kurangnya optimistis pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini, hingga PDAM mengalami penurunan pendapatan sejak tahun 2021-2022, olehnya itu alasan lain dari pemotongan gaji karyawan bukan hanya untuk menutupi laba
perusahaan namun buntut dari ketidakpuasan konsumen PDAM.
Aksi ini sempat mengalami ketegangan antara massa dengan pihak pengamanan. Ketegangan dipicu saat personel Satpol PP melarang pengunjukrasa membakar ban bekas di depan Kantor Bupati. Aksi tarik menarik ban pun terjadi. Ketegangan berlanjut saat pengunjukrasa memaksa masuk untuk menemui Bupati Sinjai namun dihalangi personel Satpol PP.
Karena pintu kantor bupati ditutup untuk akses pengunjukrasa, mereka membubarkan diri dan melanjutkan aksi unjuk rasa di depan rumah jabatan Bupati Sinjai, Jalan Persatuan Raya.
(risky amalia)