hari jadi
Ragam

ATM Bahas Tahura di Bulu Lanceng


  Jumat, 2 April 2021 10:25 am

Pegiat wisata alam, Daeng Tiro dihadirkan Aliansi Tahura Menggugat (ATM), Kamis (1/4) malam untuk berbagi tips pengelolaan objek wisata yang tidak merusak hutan. (foto: Awal/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Tengah,– Penolakan Pembangunan Bumi Perkemahan Taman Hutan Raya (TAHURA) Abdul Latief Sinjai terus berlanjut. Hal ini dilihat dari adanya kegiatan dialog yang digelar Aliansi Tahura Menggugat (ATM) di Tempat Wisata Bulu Lanceng, Desa Baru, Kecamatan Sinjai Tengah, Kamis (1/4/2021) malam.

Kegiatan ini juga diinisiasi Suara Alam Tiga dengan menggelar Camp di Bulu Lanceng. Narasumber yang dihadirkan adalah perintis Wisata Alam Bissoloro, yakni Abdul Hakim Daeng Tiro

Saat membawakan materi, Daeng Tiro menyampaikan bahwa masyarakat dapat hidup tanpa harus merambah atau merusak hutan, namun dengan merawat hutan hidup akan sejahtera.

“Di tengah masyarakat kita harus berpikir, bagaimana mencarikan solusi agar tidak merusak hutan, karena tanpa merusak hutan pun kita dapat hidup lebih sejahtera. Salah satunya merawat dan menjadikannya tempat wisata alam yang berbasis ekonomi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Bissoloro dengan objek wisatanya yang sangat asri serta penandangannya yang memanjakan mata, tercipta secara perlahan serta kesadaran masyarakat pentingnya untuk memelihara hutan.

“Di Bissoloro itu tercipta beberapa objek wisata secara perlahan akibat dari pada kesadaran mereka secara pelan-pelan, karena mereka menyadari bahwa secantik apapun itu pemandangan tapi jika alamnya sudah rusak itu tidak ada artinya” tambahnya di hadapan puluhan aktivis dan pemuda setempat.

Kegiatan ini dipandu Lukman, serta dihadiri pengurus Forum Pecinta Alam (FPA), Mahasiswa Pecinta Alam, serta tamu undangan dari Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda di Sinjai.

(Awal)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top