Makassar, Sinjai.Info,- Perwakilan warga dari beberapa desa di Sinjai didampingi Wakil Ketua DPRD Sinjai, Hj. A. Kartini dan anggota DPRD, Chaeril Anwar mendatangi Kantor Dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (20/1/2017). Mereka datang untuk mempertanyakan pengelolaan dan pemeliharaan irigasi kalamisu, yang selama ini belum memberikan dampak signifikan bagi produktivitas sektor pertanian di Sinjai.
Jumain, salah seorang warga dari Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur dihadapan Kepala Bidang Irigasi, Rawa, Pantai dam Air Baku Dinas PSDA, Burhanuddin Akib menuturkan bahwa petani di desanya terancam gagal panen karena sawahnya tidak lagi teraliri air dari irigasi kalamisu.
“Air ada di hulu dan hanya dinikmati sebagian petani. Kami di hilir hanya menonton,” kata Jumain. “Tidak sampainya air hingga di hilir diduga karena ada petani di tempat tertentu yang memonopoli penggunaan air. Ini pertanda bahwa petugas pintu air tidak bekerja secara maksimal.” tambah Malik Zain, Presidium LSM Geram yang mendampingi warga.
Terkait kondisi itu, Burhanuddin Akib meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Sinjai mengatur petugas penjaga air yg ada di kabupaten, dan penggajiannya tetap ditanggung pihak propinsi.
“Tidak mengalirnya air hingga ke hilir disebabkan karena pemeliharaan jaringan yang tidak maksimal karena adanya pemangkasan dana APBN untuk pemeliharaan jaringan Irigasi Kalamisu.” tambah Burhanuddin.
Sementara itu, Hj. A. Kartini mengharapkan kepada instansi terkait untuk segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini , dan meminta kepada Dinas PU Kab Sinjai untuk segera mencarikan langkah-langkah taktis, sehingga kekhawatiran besar akan gagal panen di daerah hilir akibat tidak berfungsinya pengairan Kalamisu dapat diatasi. (ZAR)
