Bakal Calon (Balon) Kepala Desa Bonto Salama, Kecamatan Sinjai Barat, Abidin Wakur. (dok.pribadi)
Sinjai.Info, Sinjai Barat,– Desa Bonto Salama, Kecamatan Sinjai Barat berdiri di atas bekas kerajaan tertua yang ada di Kabupaten Sinjai, yakni Kerajaan Turungang. Kerajaan ini menjadi cikal bakal 6 kerajaan di pegunungan Sinjai yang kemudian dikenal dengan kerajaan Pitu limpoe.
Letak Desa Bonto Salama berada di daerah pegunungan dengan ketinggian di kisaran 450-700 Meter dari Permukaan Laut. Dengan letak geografis tersebut, membuat Desa Bonto Salama menyimpan banyak sekali potensi yang belum tersentuh secara maksimal. Jika potensi tersebut dimanfaatkan, tentu akan membuat desa yang telah mekar menjadi 3 desa ini, akan menguntungkan baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, dan kepariwisataan.
Dengan profil desa yang menyimpan potensi besar ini, memantik keinginan Abidin Wakur untuk mengabdi dan membangun desanya melalui jalur Kepala Desa. Penyair nasional ini pun mendaftarkan diri menjadi Calon Kepala Desa Bonto Salama.
Visi yang diusung pegiat seni budaya dan pelatih teater ini cukup unik. Visinya adalah ‘Mewujudkan Desa Bonto Salama yang “MANDI KERAMAS”. Mandi Keramas adalah akronim dari Mandiri, Adil, Aman, Dinamis, Kreatif, Elok, Religius, Berbudaya, Maju dan Sejahtera.
“Misi saya adalah mendorong masyarakat untuk bertumpu pada kemampuan mereka sendiri, sehingga kelak tidak lagi terlalu ketergantungan dengan bantuan-bantuan. Melalui program-program pemberdayaan masyarakat dan pendampingan secara berkala, masyarakat diarahkan untuk memiliki jiwa kewirausahaan,” tuturnya soal program kemandirian yang ia usung.
Sebagai pegiat seni budaya, Abidin Wakur siap melakukan inventarisasi dan dokumentasi budaya di Desa Bonto Salama, kemudian mengaktifkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan budaya lokal.
“Saya juga akan mendorong setiap elemen masyarakat, terutama para pemuda untuk kreatif dan inovatif dalam membuat kegiatan-kegiatan kepemudaan di berbagai bidang. Masyarakat juga diarahkan untuk tanggap dan beradaptasi pada setiap perubahan di era digital,” jelasnya.
Pendiri Sanggar Tobonga di Desa Bonto Salama, yang juga sukses mengembangkan tanaman Porang ini akan melakukan pembenahan dan penataan di desanya. Termasuk menggali, mengeksplor, dan memanfaatkan setiap potensi yang ada di Desa Bonto Salama agar bisa memiliki nilai ekonomi demi untuk kesejahteraan bersama.
“Terjaminnya rasa aman masyarakat, adil untuk semua, serta ragam program religi seperti menggairahkan aktivitas di setiap mesjid, terutama kegiatan remaja mesjid dan majelis taklim, akan menjadi fokus perhatian jika diberi amanah menjadi Kepala Desa Bonto Salama,” tutupnya.
(ZAR)
BACA ARTIKEL LAINNYA
