Begini Cara Dinkes Atasi Gangguan Penglihatan pada Anak

Salah seorang petugas dari HKI memeriksa kondisi mata seorang anak di Puskesmas Samataring, Jumat (30/10) pagi. (foto: Kominfo)
Salah seorang petugas dari HKI memeriksa kondisi mata seorang anak di Puskesmas Samataring, Jumat (30/10) pagi. (foto: Kominfo)

Sinjai.Info, Sinjai Timur, — Untuk mendukung upaya pencegahan gangguan penglihatan dan kebutaan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai bekerjasama Helen Keller International (HKI) melakukan pelayanan pemeriksaan refraksi mata dan pemberian kacamata.

HKI adalah lembaga yang bergerak di bidang pencegahan kebutaan mata pada anak dan pendidikan inklusi.

Adapun sasaran dari program ini adalah siswa SD dan SMP/sederajat yang ada di Kabupaten Sinjai. Berhubung sekolah masih dilibatkan sehingga pelaksanaan pelayanan ini dilaksanakan di seluruh Puskesmas mulai dari tanggal 30 Oktober hingga 7 November 2020.

Seperti yang terpantau di Puskesmas Samataring Kecamatan Sinjai Timur, Jumat (30/10/2020) puluhan pelajar yang didampingi guru dan orang tua siswa tampak mrnjalani pemeriksaan mata yang dilakukan oleh HKI.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sinjai, Akhriani saat ditemui disela-sela kegiatan mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan pelayanan lanjutan dari hasil screening yang telah dilakukan sebelumnya oleh guru di masing-masing sekolah.

Berdasarkan screening yang dilakukan oleh guru ditemukan ada 1.658 pelajar dari 57 sekolah SD dan SMP sederajat di Sinjai yang mengalami gangguan mata.

“Dari jumlah ini kita saring lagi kembali dan ditemukan 425 anak tidak melewati ambang batas 6/18, dan diduga mengalami gangguan penglihatan. Jumlah inilah yang mulai hari ini kita lakukan kembali refraksi dan jika ditemukan anak yang membutuhkan kacamata, HKI akan dibagikan kacamata secara gratis,” jelasnya.

Dirinya berharap pemeriksaan seperti ini bisa berlanjut kembali, serta berharap orang tua dapat memberikan pengawasan terhadap anak-anak dalam menggunakan ponsel, sebab diduga pemicu gangguan mata pada anak kebanyakan disebabkan oleh penggunaan ponsel.

Salah seorang orang tua Siswa, Dewi Munarti saat ditemui merasa bersyukur dengan adanya pemberian kacamata gratis ini.

“Senang sekali Pak dan terima kasih kepada Pemerintah atas kacamata gratis ini. Ini bukti bahwa pemerintah peduli terhadap siswa di Sinjai yang nantinya sebagai penerus bangsa,” ujarnya.

(adv)