Begini Cara Wahdah Islamiyah Sinjai Membumikan Al-Qur’an

Foto: Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sinjai, Ustaz Muhammad Shaleh Kurdi, S.Pd., M.Pd., Gr., (dok/wahdah)

Sinjai lnfo, Sinjai Timur,– Sebanyak 60 peserta dari enam kelompok DIROSA atau Pendidikan Al-Qur’an Orang Dewasa mengikuti Tasyakuran dan Tabligh Akbar yang digelar oleh DPD Wahdah Islamiyah Sinjai di Masjid Darul Mawaddah, Kelurahan Mangarabombang, Kecamatan Sinjai Timur, Ahad (25/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Lembaga Khidmat Al-Qur’an Wahdah Islamiyah, sebagai bentuk syukur atas selesainya 20 kali pertemuan pembelajaran membaca Al-Qur’an untuk orang dewasa yang tersebar dari berbagai pelosok desa di Kabupaten Sinjai.

Ketua DPD Wahdah Islamiyah Sinjai, Ustaz Muhammad Shaleh Kurdi, S.Pd., M.Pd., Gr., dalam sambutannya menegaskan bahwa DIROSA adalah bentuk komitmen Wahdah Islamiyah dalam membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.

“Setelah menyelesaikan DIROSA, kami ajak untuk lanjut ke program tahsin dan kelompok kajian Islam. Wahdah Islamiyah membuka dan memfasilitasi pembelajaran Al-Qur’an secara gratis di mana pun,” ujarnya.

Ketua Panitia, Ustaz Supriyadi Tolu, A.Md., menjelaskan bahwa program ini melibatkan 60 peserta dari enam kelompok yang tersebar di berbagai kecamatan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para mudarris yang telah membersamai proses pembelajaran hingga tuntas.

Tabligh Akbar turut mengisi rangkaian acara dengan menghadirkan Ustaz Dr. Muhammad Basran Yusuf, Lc., M.A., yang menyampaikan tausiyah tentang pentingnya membaca Al-Qur’an secara benar dan teratur.

“Al-Qur’an adalah bentuk keadilan Allah. Meski berbahasa Arab, banyak umat Islam di luar Arab yang lebih fasih membacanya karena pembiasaan,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memahami jenis-jenis waqaf (tanda berhenti) dalam membaca Al-Qur’an, agar tidak keliru dalam makna dan bacaan.

Salah satu peserta, Bapak Jamal, seorang anggota kepolisian dari Kecamatan Bulupoddo, mengungkapkan kesannya selama mengikuti DIROSA.

“Awalnya saya belajar dari istri, tapi sekarang saya sendiri bisa mengajar keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk belajar,” tuturnya.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kelulusan oleh para mudarris kepada seluruh peserta, sebagai simbol keberhasilan mereka menyelesaikan tahap awal dalam mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. (Adv)