Seorang ibu di Dusun Bulu Jampi Desa Gareccing membawa tempat penampungan air ke lokasi di mana masih terdapat air sumur. (dok/syamsul)
Sinjai.Info, Sinjai Selatan,– Sebanyak 94 kepala keluarga (KK) di Dusun Bulujampi, Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan mulai mengalami krisis air bersih.
Fasilitas jaringan air bersih Pamsimas yang diharapkan mendistribusikan air ke pelanggan di dusun tersebut, juga sudah tidak berfungsi.
Warga Desa Gareccing, Syamsul, membenarkan adanya kesulitan mendapatkan sumber air bersih di desanya. Sebagian besar sumur mengalami defisit air. Ia berharap pemerintah daerah segera bertindak dalam menangani kesulitan air bersih yang dialami warga.
Kemarau panjang akibat El Nino dan berimbas pada kesulitan mendapatkan akses air bersih dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai, Budiaman.
Menurut Budiaman, saat ini pihaknya telah mengumpulkan beberapa data lokasi daerah yang terdampak kekeringan. Bahkan ungkapnya, proses pendataan masih berlangsung.
“Tim kami kemarin mendata di Kecamatan Bulupoddo dan Sinjai Timur. Hari ini melanjutkan pendataan di Sinjai Barat, Tellulimpoe, dan kecamatan lainnya. Kami memang berinisiatif untuk turun ke lokasi untuk mendapatkan data yang valid mengenai lokasi terdampak kekeringan,” beber Budiaman, Rabu (13/9/2023) siang.
Dampak El Nino diperkirakan berlangsung hingga Februari 2024. Sehingga musim kemarau panjang ini menuntut pihak BPBD Sinjai untuk aktif mencari informasi lokasi terdampak.
“Setelah data terkumpul maka akan dilakukan upaya selanjutnya, misalnya dengan mendistribusikan air bersih ke lokasi terdampak. Seperti yang dilakukan pekan lalu di salah satu pesantren yang kesulitan mendapatkan air bersih,” jelas Kepala BPBD Sinjai.
BPBD Sinjai terang Budiaman, juga berharap ada informasi dari warga ke pihak BPBD bila menemukan lokasi yang terdampak kekeringan. (ZAR)
BACA ARTIKEL LAINNYA
