Bukan Hanya Fisik, ini Aspirasi Warga Sinjai Barat ke DPRD

Anggota DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa saat meninjau area pesawahan di Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat yang membutuhkan irigasi yang layak, Selasa (16/2) siang. (foto: doc pribadi)
Anggota DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa saat meninjau area pesawahan di Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat yang membutuhkan irigasi yang layak, Selasa (16/2) siang. (foto: doc pribadi)

Sinjai.Info, Sinjai Barat, — Tidak semua usulan warga kepada anggota DPRD Sinjai yang melaksanakan reses, selalu terkait dengan pembangunan fisik seperti jalan atau jembatan. Ada juga usulan yang sifatnya bantuan namun bisa menghasilkan inovasi di bidang pertanian.

Seperti yang diusulkan warga Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat, Mannawi, Selasa (16/2/2021). Usulan disampaikan kepada anggota DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa.

Hal menarik yang diusulkan Mannawi adalah pendampingan teknis dan pengadaan peralatan pengolahan pupuk organik berbahan baku urin maupun kotoran ternak. Hal ini jelasnya dapat memenuhi kebutuhan pupuk yang setiap tahun selalu bermasalah dan kekurangan.

“Bantuka pak dewan untuk mendapat bantuan ternak kambing dan sapi, baru beri kami pelatihan. Dampingi kami supaya peliharaki ternak, ada tommi (juga) pupukta”, tambah warga lainnya.

Terkait pupuk bersubsidi, warga di Turungan Baji selama ini harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, pasalnya pengecer pupuk hanya ada di Desa Gunung Perak yang jaraknya cukup jauh dari desa mereka.

“Untuk pembangunan fisik, warga berharap adanya penuntasan akses jalan penghubung antar kecamatan maupun ke Ibukota Sinjai yang ada di Dusun Soppeng menuju Kecamatan Bulupoddo, maupun jalan penghubung ke Kecamatan Sinjai Tengah di Dusun Kampala – Passahungang, mengingat seringnya longsor badan jalan poros Arabika-Bontosalama yang menjadi satu-satunya akses jalan penghubung tiga Desa ke Ibukota Sinjai Barat,” jelas Fachriandi Matoa.

Reses yang dilakukan ini adalah reses masa sidang II tahun 2020-2021. Reses dilakukan di rumah warga bernama Sapri, di Kampong Tonasa. Dalam reses tersebut, Fachriandi Matoa, memulainya dengan mengedukasikan warga terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) penanganan covid-19. (adv)