Dirawat di Jakarta, Anak Penderita Jantung Bocor dari Sinjai Butuh Bantuan

Syahrul, penderita jantung bocor asal Bikeru, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan tiba di Jakarta, Selasa (4/10/2022). (dok/RSM)
Syahrul, penderita jantung bocor asal Bikeru, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan tiba di Jakarta, Selasa (4/10/2022). (dok/RSM)

Sinjai.Info, Jakarta, — Seorang anak yatim, penderita jantung bocor dari Lappacilama Bikeru, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan bernama Syahrul bin Burhan (14 tahun) sedang berjuang untuk sembuh.

Hari ini Selasa (4/10/2022), Syahrul tiba di Jakarta dan mulai masuk di RSCM pusat jantung di ibukota negara tersebut.

Ia didampingi seorang kakak sulungnya bernama Irmawati Burhan. Sedang ayah mereka bernama Burhan tidak ikut mendampingi Syahrul berobat di Jakarta karena kondisi kesehatannya tidak sehat.

Syahrul terpaksa dirujuk ke RSCM Jakarta oleh pihak dokter RSU Wahidin Kota Makassar. “Dokter merujuk karena harus mendapat penanganan khusus untuk jantung bocor,” ungkap Irmawati.

Bocah kelas dua Madrasah Tsnawiyah (MTs) Darul Falah Bikeru ini menderita jantung bocor sejak dari lahir.

Namun baru terungkap sejak dua bulan terakhir, setelah Syahrul ditemukan sesak nafas hingga badan membiru dan, mata berwarna kecoklatan.

Orang tua Burhan tak berdaya, tampak pasrah dengan penyakit yang diderita anak ke tiganya dari empat bersaudara itu.

Meski ia sempat membawa ke RSUD Sinjai pada awal Agustus lalu. Ia pulang ke rumahnya setelah dokter di RSUD akan merujuk Syahrul ke RS Wahidin di Makassar.

Biaya operasional selama di Makassar menjadi alasan utama Burhan, meski biaya sang anak masuk dalam tanggungan BPJS KIS Pemkab Sinjai.

Pasalnya, Burhan tak miliki kemampuan secara ekonomi. Dirinya hanya satu-satunya tulang punggung.

Burhan tak miliki pekerjaan tetap. Ia hanya sebagai tukang azan di sebuah musala Asmaul Husna Buhung Tembo, Desa Alenangka.

Sementara empat orang anaknya masih menjadi tanggungannya termasuk Syahrul sendiri.

Para Relawan Sulsel Turun Bantu Syahrul Berjuang Sembuh

Setelah orang tua Syahrul, Burhan membawa anaknya pulang ke rumahnya di Bikeru, Dusun Lappacilama, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan oleh relawan bergerak mencarikan solusi.

Para relawan Sulsel menjemput Syahrul lalu membawa ke RSU Wahidin Kota Makassar.

Selama kurang lebih 10 hari dirawat di rumah sakit terbesar di Sulsel ini, Relawan Sulsel dibantu oleh Relawan Sosial Mandiri (RSM) membuka penggalangan dana untuk biaya operasional Syahrul.

Senin (3/10/2022), oleh medis di RS Wahidin memutuskan merujuk Syahrul ke RSCM Jakarta.

Relawan Sosial Mandiri tak sendiri, mereka kerjasama dengan Balai Wirajaya Kemensos Makassar untuk memberangkatkan Syahrul dan seorang kakaknya ke Jakarta.

“Kami sebagai Relawan Pendamping dari Relawan Sosial Mandiri sangat berharap dukungan publik agar membackup Syahrul hingga sembuh. Prosesnya tentu tidak singkat. Ini diduga akan memakan waktu yang lama dan biaya tidak sedikit. olehnya, kami akan mengupdate secara berkala di Facebook saya,” kata Korlap Syahrul, Relawan Sosial Mandiri di Jakarta.

Koordinator Relawan Sosial Mandiri (RSM), Andi Abd Karim Mappasomba mengatakan bahwa sebagai yatim dan keluarga Duafa sudah selayaknya Syahrul diperjuangkan oleh banyak pihak dengan cara yang edukatif dan konsolidatif, melalui keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan Syahrul, terkhusus Kabupaten Sinjai dan Sulawesi Selatan.

Kasus Syahrul cukup langka, makanya proses penanganannya harus dibuka ke publik sebagai bahan edukasi untuk kasus serupa.

Meskipun Tim Balai Wirajaya Kemensos di Makassar membackup berkenaan dengan tempat tinggal di Makassar dan Jakarta, kebutuhan lainnya tentu masih banyak, khususnya kebutuhan harian dan permakanan non dasar. Demikian dengan kebutuhan supporting obat non rumah sakit, jelas Andika Mappasomba.

Mereka juga menyiapkan nomor rekening open donasi Bank BRI 025301047779504 An. Abd Abdul Karim. (adv)