Dua Mahasiswa Sinjai Lolos Program Pemimpin Pemuda untuk Iklim Kemanusiaan

Ilustrasi: Dampak perubahan iklim (sumber: tirto.id)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Keberadaan generasi muda yang peduli pada pengendalian perubahan iklim lewat aksi-aksi iklim dan energi bersih, perlu didorong. Ada beberapa alasan kenapa generasi muda perlu terlibat dan dilibatkan. Generasi muda memiliki ciri berani mengemukakan pendapat, memiliki kemampuan menyerap nilai dan gagasan baru, inovatif, kreatif, serta memiliki ide dan gagasan baru yang menarik.

Selain itu mobilitasnya yang tinggi dan dinamis, kesetiakawanan dan kepedulian sosial yang tinggi, juga suka berbagi pengetahuan yang mudah untuk menggeliatkan agenda-agenda pengendalian perubahan iklim, khususnya di Indonesia.

Di Kabupaten Sinjai, isu perubahan iklim juga mulai menarik perhatian generasi muda, terutama mereka yang saat ini menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dua Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Sinjai yang mengikuti Grand Final Pemilihan Duta Lingkungan Hidup tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, akhir Oktober 2021, bahkan mengangkat topik perubahan iklim saat sesi orasi lingkungan. Mereka adalah Riswandi, mahasiswa IAIM Sinjai dan Nurjannah Rasyid, mahasiswa UMI Makassar.

Kemudian mahasiswa lainnya yang juga tertarik dengan isu terkini ini adalah Khaerunnisa mahasiswa IAIM Sinjai dan Awaluddin mahasiswa UMSi Sinjai. Keduanya bahkan lolos dalam program Pemimpin Pemuda untuk Iklim Kemanusiaan.

Program Pemimpin Pemuda untuk Iklim Kemanusiaan diinisiasi oleh Plan Indonesia bersama Teens Go Green Indonesia, melalui program Sponsorship Plan Indonesia dan dukungan dari ANCP-DFAT serta Plan International Australia.

“Pendaftar program ini sebanyak 209 orang kaum muda dari 29 provinsi yang berafiliasi dengan 70 komunitas atau organisasi. Namun yang diterima hanya 50 orang. Alhamdulillah, saya dan Khaerunnisa bisa lolos program ini,” ungkap Awaluddin, Jumat (5/11/2021) pagi. Di kampusnya, Awaluddin aktif di UKM Kelompok Penulis Ilmiah (KPI) Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi).

Menurut Awal –sapaan akrabnya– saat ini dampak perubahan iklim sangat terasa. Bahkan beberapa bencana alam yang terjadi adalah dampak dari perubahan iklim, seperti kebakaran hutan, banjir, kenaikan suhu air laut, serta cuaca yang tidak menentu.

“Olehnya itu saya mengajak teman-teman kaum muda, untuk turut andil menjadi garda terdepan dalam melakukan aksi-aksi kemanusiaan dalam menghadapi perubahan iklim,” ajaknya. Ia juga berharap kaum muda terlibat aktif pada agenda-agenda pengendalian perubahan iklim, seperti transisi energi dengan mendorong penggunaan sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan, membatasi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, dan melakukan penanaman pohon dalam skala besar. (ZAR)