Ini Alasan Pemkab Sinjai Mau Bangun RPH Modern

Tampak. Salah seorang pengunjung di lokasi panen pedet atau anak Sapi di Lapangan Sinjai Bersatu, beberapa waktu lalu. Pemkab Sinjai berencana membangun RPH modern di Sinjai Selatan juga memaksimalkan aplikasi La Sapi (foto: agusman/sinjaiinfo)
Tampak. Salah seorang pengunjung di lokasi panen pedet atau anak Sapi di Lapangan Sinjai Bersatu, beberapa waktu lalu. Pemkab Sinjai berencana membangun RPH modern di Sinjai Selatan (foto: agusman/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,-– Perputaran uang hasil jual beli sapi di Kabupaten Sinjai cukup tinggi. Uang yang beredar di masyarakat atas usaha peternakan sapi mencapai Rp100 miliar per tahun.

Capaian penjualan itu bukan sekadar retorika belaka. Penjualan sapi Bali atau lokal misalnya, tahun 2019 sebanyak 3.100 ekor sapi potong dikirim keluar Sinjai.

Beberapa daerah menjadi langganan permintaan. Seperti, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Barat, Makassar dan beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

“Rata-rata penjualan sapi lokal usia 2 sampai 3 tahun sebesar Rp15 juta per ekor, jadi jika 3.100 ekor terjual maka jumlahnya sekitar Rp46,5 miliar,” kata Aminuddin.

Potensi pendapatan lainnya bersumber dari sapi hasil Inseminasi Buatan (IB). Tahun 2019, sekitar 6 ribu ekor sapi berhasil dilakukan IB. Dengan demikian, potensi kelahiran anak sapi hasil IB juga 6 ribu ekor.

Sementara, harga sapi hasil IB ini sangat fantastis. Sapi bali usia 2 sampai 3 tahun bisa setara harganya dengan sapi hasil IB usia 8 sampai 10 bulan, yakni Rp15 juta per ekor.

“Jadi jika dikalkulasi total penjualan sapi lokal dengan sapi hasil IB itu menembus delapan ribu ekor dengan rata-rata penjualan Rp15 juta per ekor, maka bisa mencapai Rp100 miliar. Ternyata miliaran uang yang beredar tanpa kita sadari,” jelasnya.

Dengan demikian, potensi penjualan ternak sapi Sinjai memang sangat menjanjikan. Jika Kabupaten Bone dan Gowa berada di posisi pertama dan kedua populasi sapi potong di Sulsel, maka Sinjai belum dapat dipastikan kalah dari sisi menghasilkan uang. Kualitas sapi Sinjai bagus dibandingkan daerah lain.

Oleh karena itu, upaya Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) untuk mendorong Sinjai sebagai sentra peternakan sapi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sangat tepat.

Gagasan ini dinilai sangat jitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi pembangunan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) modern bertaraf internasional dan sentra pengolahan daging sapi akan terwujud tahun 2021 di Kecamatan Sinjai Selatan.

“Yang ada dipikiran beliau (ASA) adalah bagaimana meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan fokus di bidang peternakan, ini langkah tepat, Pak Bupati mampu menangkap peluang ini,” tambahnya. (adv)