hari jadi
Teknologi

Ini Angka Pengguna Internet di Kabupaten Sinjai


  Rabu, 23 Desember 2020 3:23 pm

Grafis: Statistik Telekomunikasi Kabupaten Sinjai, 2020 (sumber: BPS Sinjai,2020)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Penggunaan smartphone atau ponsel pintar di Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Pada 2015, hanya terdapat 28,6 persen populasi di Indonesia yang menggunakan gawai tersebut. Seiring berjalannya waktu, ponsel pintar semakin terjangkau, sehingga meningkatkan penggunaannya pula.

Dikutip dari katadata, lebih dari setengah populasi di Indonesia atau 56,2 persen telah menggunakan ponsel pintar pada 2018. Setahun setelahnya, sebanyak 63,3 persen masyarakat menggunakan ponsel pintar. Pada 2020 ini, pengguna smartphone mencapai 70,1 persen.

Penggunaan gawai diprediksi meningkat tahun depan, yakni 76 persen. Hingga 2025, setidaknya 89,2 persen menurut katadata, populasi di Indonesia telah memanfaatkan ponsel pintar. Dalam kurun waktu enam tahun sejak 2019, penetrasi ponsel pintar di tanah air tumbuh 25,9 persen. Angka yang cukup luar biasa.

Itu di Indonesia secara keseluruhan. Bagaimana dengan Kabupaten Sinjai?. Penggunaan gawai di daerah berpenduduk 230 ribu jiwa lebih ini, juga meningkat pesat. Data Statistik Telekomunikasi Kabupaten Sinjai tahun 2020, sebanyak 81,28 persen penduduk Sinjai telah menggunakan gadget. Gadget versi BPS adalah telepon seluler, PC desktop, Laptop, Notebook, dan Tablet.

Menurut Kepala Seksi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai, Hamka Makmur, dari 81,28 persen tersebut, terdapat 69,34 persen diantaranya telah mengakses internet. Termasuk mengakses facebook dan media sosial lainnya.

“Data Statistik Telekomunikasi Kabupaten Sinjai tahun 2020, sebanyak 81,28 persen penduduk Sinjai telah menggunakan gadget. Terdapat 69,34 persen diantaranya telah mengakses internet,” terang Hamka Makmur, saat menjadi narasumber pada Dialog Akhir Tahun yang diadakan SEMMI Sinjai, Minggu (20/12/2020) lalu.

Peningkatan angka pengguna gawai secara statistik di Indonesia, salah satunya dipicu oleh aturan belajar daring untuk siswa serta banyaknya pelaksanaan Webinar sepanjang terjadinya pandemi covid-19 di Indonesia. (ZAR)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top