Sinjai.Info, Bantaeng,– Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto sejak Jumat (12/06/2020) siang, menyebabkan banjir dan tanah longsor pada kedua daerah tersebut.
Di Kabupaten Bantaeng, banjir terjadi di Kelurahan Pallantikang, Mallilingi, Letta, Lembang, Bontosunggu, Bontoatu, dan Bontorita. Kelurahan tersebut berada di Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu.
Ketua Karang Taruna Bantaeng, Ahmad Yani, kepada Sinjai Info via pesan WA mengatakan hujan deras pada Jumat siang menyebabkan Sungai Calendu meluap.
“Kemudian hujan di hulu sungai menyebabkan CekDam Balang Sikuyu yang berfungsi sebagai pengendali Banjir, jebol pada sisi kanan,” tulisnya.
Puncak banjir di Bantaeng terjadi pada pukul 5 sore, dan berlangsung hingga malam hari. “Yang terdampak antara lain rumah warga, perkebunan dan fasilitas umum seperti jalan,” terang Ahmad Yani.
Sementara itu di Kabupaten Jeneponto, banjir melanda sedikitnya 5 kecamatan, yakni Rumbia, Turatea, Tarowang, Binamu, dan Tamalatea.
Sementara Desa/Kelurahan yang terdampak, yakni Desa Rumbia, Desa Jombe, Desa Sepanang, Desa Munthe, Desa Tino, Desa Lebang Manai, Kel. Balang, dan Desa Pallantikang.
Hujan deras di Jeneponto mengakibatkan debit air Bendungan Kareloe mengalami peningkatan di level 150 dari batas normal 100.
Dari catatan yang diperoleh Sinjai Info dari Karang Taruna Jeneponto, dilaporkan satu orang meninggal dunia atas nama Dg Made di Rumbia, 2 orang hanyut belum ditemukan, 4 rumah tertimbun longsor di Dusun Tokka Desa Pallantikang, dan 3 Rumah hanyut di Dusun Paloe, Desa Rumbia. (ZAR)