hari jadi
komunika

Ini Temuan Kepala BPBD di Lokasi Batu Besar Bukit Tapillasa


  Sabtu, 18 September 2021 11:25 am

Kepala BPBD Kabupaten Sinjai, Budiaman (baju orange) saat mendaki bukit di Tapillasa untuk melihat lokasi pecahnya batu besar, yang berpotensi membahayakan area pemukiman warga. (foto: BPBD Sinjai)

Sinjai.Info, Sinjai Tengah,– Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai, Budiaman harus mendaki area pebukitan di daerah Batu Massompo, Dusun Tapillasa, Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah untuk membuktikan laporan warga soal batu besar yang dikhawatirkan menggelinding ke area perkampungan warga.

Menurut Budiaman, dari pengamatan langsung dan laporan warga, batu besar dengan diameter sekira 3 meter tersebut terbelah menjadi dua bagian setelah sebelumnya diawali dengan suara gemuruh.

“Jadi ini murni peristiwa alam. Saat kami di lokasi, terdapat dua bagian batu besar dengan diameter masing-masing sekira tiga meter. Jarak antara dua pecahan batu ini sekitar sepuluh meter, dan semua mengarah ke area pemukiman,” beber Budiaman kepada Sinjai Info via telepon, Sabtu (18/9/2021) pagi.

Mantan Kadis Dukcapil ini menambahkan, sangat riskan membawa alat berat ke lokasi. Selain karena tempatnya yang tinggi, penggunaan alat berat juga berpotensi menyebabkan gerakan tanah.

“Dua bagian batu besar ini harus dipecahkan secara manual. Kalau pun ada potongan batu kecil yang jatuh saat proses ini dilakukan, tidak berpotensi mengancam penduduk yang ada di bawah,” tambahnya.

Pemecahan batu secara manual juga diyakinkan Plt. Kepala Desa Pattongko, Hermawati. Ia mengaku siap menurunkan warga setempat untuk naik ke bukit, dan memecahkan dua batu besar tersebut. “Insya Allah kami siap menurunkan warga. Proses pemecahan batu kami lakukan besok,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah peristiwa alam terjadi di Dusun Tapillasa, Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah, pada Jumat (17/9/2021) sekitar pukul 08.00 Wita. Warga setempat dikagetkan oleh suara gemuruh pada salah satu bukit di dusun tersebut. Karena penasaran, beberapa warga naik ke bukit untuk memeriksa sumber suara dari gemuruh itu.

Saat itulah warga menemukan ada batu berukuran besar dalam keadaan terbelah dua, dan menggelinding turun sekira 50 meter dari posisi awal. Batu tersebut terhenti karena tertahan oleh pepohonan.

(ZAR)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top