Kadisdik: Guru Jangan Hanya Berada di Zona Nyaman

Kadisdik Sinjai, A.Jefriyanto Asapa (pegang mike) saat "NGOPI" bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dengan Badan Otonom Nahdatul Ulama (BANOM NU). Menceritakan pengalamannya menjadi kadisdik, misalnya kondisi saat ini masih banyak guru terlalu mau berada di zona nyaman dalam melakukan proses pembelajaran, Jumat (26/02/2021) malam. (foto: Tamsil/sinjaiinfo)
Kadisdik Sinjai, A.Jefriyanto Asapa (pegang mike) saat “NGOPI” bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dengan Badan Otonom Nahdatul Ulama (BANOM NU) , Jumat (26/02/2021) malam. Menceritakan pengalamannya menjadi kadisdik, misalnya kondisi saat ini masih banyak guru terlalu mau berada di zona nyaman dalam melakukan proses pembelajaran. (foto: Tamsil/sinjaiinfo)

Sinjai.Info,Sinjai Utara,– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai A.Jefrianto Asapa “NGOPI” Ngobrol Pendidikan bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Badan Otonom Nahdatul Ulama (BANOM NU) di Cafe Victory Jalan RA.Kartini, Sinjai Utara, Jumat (26/02/2021) malam.

A.Jefrianto Asapa menjelaskan saat diamanahkan menjadi Kadis Pendidikan sampai saat ini menceritakan banyak hal suka duka dan prestasi yang diraihnya, misalnya kondisi saat ini masih banyak guru terlalu mau berada di zona nyaman dalam melakukan proses pembelajaran, tanpa memperhatikan kualitas pendidikan yang jelas gaji dan sertifikasi diterima. Padahal yang kita butuhkan adalah bagaimana seorang guru memperhatikan kualitas pendidikan sehingga dapat bersaing dengan pendidikan yang ada di Jawa.

“Dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sinjai untuk status Taman Kanak-kanak kami memperjuangkan ke pusat untuk mendapatkan dana alokasi khusus , sehingga Sinjai mendapatkan 40 miliar.   Sinjai termasuk paling banyak Taman Kanak-kanaknya menjadi status negeri yaitu sebanyak 43. Tidak hanya itu kami upayakan lakukan ditahun 2020, Sinjai peringkat ke tiga mutu pendidikan. Alhamdulillah di tahun 2021 menjadi peringkat pertama mutu pendidikan di Sulawesi Selatan”, lanjutnya.

Beberapa hari lalu melakukan Workshop Asesmen Nasional selama dua hari dan para guru simulasi langsung membuat soal dan harus diperhatikan standar soal yang berbobot. Ada tingkat kemudahan dan kesulitan untuk mengukur kemampuan siswa.

Kami juga sudah mengubah Peraturan Bupati tentang penerimaan Beasiswa Pemerintah Daerah Tahun 2021 tidak perlu lagi Lembaganya Akreditasi “B” cukup terakreditasi karena prestasi tidak di tentukan dengan akreditasi tapi kemampuan Mahasiswa, Tambahannya.

(tamsil)