Kasi TU Kemenag: BPS Minta Maaf Salah Input Data Tempat Peribadatan

Jumpa pers diadakan BPS Sinjai, Selasa, malam, untuk mengklarifikasi kesalahan data rumah peribadatan. (foto: agusman/sinjaiinfo)
Jumpa pers diadakan BPS Sinjai, Selasa, malam, untuk mengklarifikasi kesalahan data rumah peribadatan. (foto: agusman/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Kepala Seksi Tata Usaha (Kasi TU) Kantor Kementerian Agama (kemenag) Kabupaten Sinjai, Syamsul Bakhri, membenarkan ada kesalahan input data tempat peribadatan yang dilakukan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai.

Kepada Sinjai Info, Rabu (5/7/2023) pagi, Syamsul Bakhri mengatakan sudah mengonfirmasi ke pihak BPS Sinjai soal kesalahan penginputan data rumah peribadatan yang dilakukan BPS.

“Iye tadi malam saya sudah konfirmasi ke BPS, dia minta maaf karena salah menginput,” tulis Syamsul Bakhri melalui pesan WA.

Diberitakan sebelumnya, Buku ‘Kabupaten Sinjai dalam Angka tahun 2023’ yang merupakan hasil pendataan tahun 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai menuai polemik.

Pasalnya terdapat kesalahan penginputan data pada buku yang terbit dengan kode ISSN 0215-708x ini. Kesalahan tersebut ada di halaman 107 pada tabel 4.3.2.

Tabel yang dimaksud adalah tabel jumlah tempat peribadatan menurut kecamatan di Kabupaten Sinjai, 2022. Pada tabel ini terdapat kesalahan kolom penginputan data, di mana data jumlah Mushola dan Gereja Protestan tertukar.

Data Mushola pada sembilan kecamatan di Sinjai yang jumlah totalnya 125, ternyata di tempatkan di kolom Gereja Protestan. “Apa benar data jumlah gereja protestan di Sinjai sebanyak ini?,” tanya warga Sinjai, Bayu, di grup WA Sinjai Info, Selasa (4/7/2023) sore.

Kesalahan penginputan data ini dibenarkan Kepala BPS Sinjai Arif Miftahudin, dan Andi Kartini yang juga Penyunting/ Editor Buku BPS

Kepada wartawan, Andi Kartini mengatakan bahwa ini murni kesalahannya sebagai editor yang tidak jeli melihat tabel-tabel yang ada. Hasilnya akan ditinjau atau diperbaiki kembali oleh pihaknya. “Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kami,” ungkapnya di ruang pertemuan BPS, Selasa malam.

Sementara itu Kepala BPS menambahkan, kesalahan penginputan ini dipengaruhi, salah satunya perubahan template atau layout kolom pada buku.

“Dulu itu layoutnya Masjid, Langgar, Mushola Gereja. Tapi Langgar di Sinjai ini kurang familiar dan dianggap sama saja dengan Mushola, maka layout kolom berubah menjadi Masjid, Mushola, Gereja. Jadi kolom langgar diganti dengan mushola. Karena operator kami terbiasa menginput dengan cara layout lama maka terjadi kesalahan saat copy data ke layout yang baru,” beber Kepala BPS.

Kepada wartawan, Kepala BPS Sinjai mengakui kesalahan tersebut karena pihaknya kurang teliti saat copy paste data ke layout baru.

“Kami juga minta maaf karena kesalahan ini menimbulkan kegaduhan. Sehingga saat ini publikasi yang ada di web kami takedown, dan malam ini kami akan unggah kembali data yang sudah diperbaiki,” tutupnya.

(agusman/ZAR)