KOPEL Minta BPKP Audit Fisik Proyek Hotmix di Sinjai

Salah satu jalan yang berlubang di poros menuju pelabuhan Larea-rea. Aktivis KOPEL meminta agar BPKP melakukan audit fisik terhadap semua proyek hotmix di Kabupaten Sinjai. (foto: ocha)
Salah satu jalan yang berlubang di poros menuju pelabuhan Larea-rea. Aktivis KOPEL meminta agar BPKP melakukan audit fisik terhadap semua proyek hotmix di Kabupaten Sinjai. (foto: ocha)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Aktivis KOPEL, Ahmad Tang meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit fisik terhadap proyek jalan yang ada di Sinjai. Terutama proyek yang dananya bersumber dari pinjaman bank.

Audit fisik ini kata Ocha, sapaan Ahmad Tang, bukan tanpa alasan. Sejumlah proyek yang dikerjakan tahun lalu termasuk proyek hotmix tahun ini, terlihat memiliki kualitas yang buruk.

“Coba dilihat, aspalnya terlihat tipis dan tidak kuat. Ini menunjukkan, kualitas dan perencanaan yang tidak serius. Hasilnyapun dipastikan tidak akan tahan lama,” bebernya, dengan menunjukkan sejumlah titik kerusakan.

Ia mencontohkan jalan aspal di Jalan Halim Perdana Kusuma, tepatnya di jalan poros ke pelabuhan Larea-rea yang mulai berlubang. Termasuk di Jalan Gunung Bawakaraeng dan Jalan Bulu Kunyi.

Belum lagi ungkapnya, kualitas hotmix di poros Dompili Sinjai Timur yang dipertanyakan karena dikerjakan saat musim hujan.

“Untuk itu, kami dari KOPEL meminta DPRD turun langsung mengecek dan memberi rekomendasi teknis kepada Pemkab Sinjai sebagai fungsi pengawasannya. Kami juga meminta BPKP melakukan audit fisik terhadap proyek jalan yang ada di Sinjai,” tegasnya, Rabu (01/07/2020) siang.

Menanggapi permintaan audit fisik ini, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sinjai, A. Taufik Saleh Asapa yang dikonfirmasi via WA tidak menjawab pertanyaan Sinjai Info. Taufik hanya meminta untuk menghubungi Agus Zainal, pejabat Dinas PUPR yang membidangi persoalan fisik jalan.

Hanya saja saat dikonfirmasi, Agus belum menjawab pertanyaan yang dikirim ke nomor WAnya saat berita ini dibuat. Beberapa waktu lalu, Dinas PUPR juga diundang ke DPRD Sinjai untuk menjelaskan proses pekerjaan hotmix yang banyak dikeluhkan warga.

(ZAR)