hari jadi
Ekobis

Lebih Dekat dengan Wirausaha Muda Sinjai (5)


  Sabtu, 19 Desember 2020 11:07 am

Pemilik Kedai Kopi Seduhasta Sinjai, Karca saat meracik minuman untuk pelanggannya. Kedai Kopi ini beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kabupaten Sinjai (foto: Reza)

Dari Angkringan ke Kedai Kopi Seduhasta

Aktivitas kampus dihentikan saat virus corona Covid-19 menjadi pandemi di Indonesia, pada Mei 2020. Praktis Mahasiswa lebih banyak kuliah dari rumah secara virtual. Namun beberapa mahasiswa, selain kuliah online, memanfaatkan pandemi ini untuk meraup rupiah. Salah satunya Karca.

Laporan: Zainal Abidin Ridwan

Karca. Demikian sapaan akrab Andi Ihwan Mubarak di kampusnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Manajemen (STIEM) Bongaya Makassar. Pria 23 tahun ini memilih pulang ke kampungnya, Kabupaten Sinjai, saat jeda kuliah karena pandemi covid-19 melanda Makassar pada Mei 2020. Ia lalu mendirikan Kedai Kopi di rumah orang tuanya, Jalan Jend. Sudirman, Kecamatan Sinjai Utara.

Seduhasta adalah nama kedai kopinya. Seduhasta bukanlah nama yang asing bagi pecinta dan penikmat kopi. Di Makassar, nama Seduhasta sudah akrab di kalangan anak muda yang sering nongkrong di seputaran Jalan A.P Pettarani. Karca memang merintis Seduhasta di Makassar meski saat itu masih angkringan.

“Saat itu saya masih angkringan di depan kantor Dinas Koperasi Kota Makassar. Seduhasta juga namanya. Tapi karena pandemi covid, saya mendirikan Kedai Kopi Seduhasta di Sinjai, sejak Mei 2020,” ungkap anak muda kelahiran 13 Juli 1997 ini.

Pria berambut panjang ini mengungkapkan, modal awalnya mendirikan kedai sebesar 5 juta. Dana ini untuk membeli peralatan seperti freezer kopi, teko, kulkas dan beberapa perlengkapan lainnya. Tempatnya pun tak terlalu luas, hanya berukuran 4×3 meter. Sebagian besar memanfaatkan pekarangan rumah.

Dari tempat sederhana ini, Karca dibantu temannya, Arman Gaffar alias Ceemonk mampu menghadirkan racikan kopi yang disukai para penikmat dan pecinta kopi. Kini, kedai tersebut bisa menghasilkan omzet rata-rata 300 ribu per hari. Seduhasta mulai buka pada pukul 10.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita.

Seduhasta tidak hanya menjadi tempat meracik kopi menjadi minuman berkelas. Di kedai inipula tersedia mesin roasting biji kopi. Mesin ini menggunakan sistem digital. “Kami sangat hati-hati memilih biji kopi. Kopi terbaik yang melalui hasil seleksi akan kami roasting, lalu racik dan sajikan ke pelanggan,” terang Karca menjelaskan pentingnya memilih biji kopi sebelum digoreng pada mesin miliknya.

Dari mesin roasting yang ia kelola, Karca memiliki pendapatan tambahan selain dari minuman jadi. Beberapa warkop dan Kafe Box di Sinjai kerap membeli biji Kopi Arabika dan Kopi Robusta yang diroasting di Seduhasta.

“Harganya bervariasi. Misalnya Full Arabika 220 ribu per satu kilogram, Robusta 110 ribu per satu kilogram, Houseblend 70:30 harganya 175 ribu, dan Houseblend 50:50 harga 160 ribu. Juga ada yang natural, honey proces, serta semi wash dan full wash proces,” terang pecinta buku ini.

Jika sebagian besar kafe dan kedai di Sinjai memasang jaringan internet atau wifi, maka tidak demikian halnya di Seduhasta. Tak ada akses internet di kedai ini. Yang ada hanya buku-buku bacaan. Menurut putra Sinjai Barat ini, kopi akan terasa nikmat jika penikmatnya ditemani buku bacaan.

Untuk Anda yang bukan peminum kopi, tak perlu khawatir jika ke Seduhasta. Kedai ini juga menyiapkan aneka minuman berbahan dasar teh, susu dan cokelat. Tentu diracik dengan sangat kreatif oleh Barista Seduhasta. (*)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top