Lulus Tes di SMART Ekselensia, Anak Petani dari Kompang Siap ke Bogor

 

Annisyam, 16 tahun (kanan) saat berada di kantor redaksi Sinjai Info, Senin (4/7). Ia didampingi dua Relawan Dompet Dhuafa, Ramly Usman dan Ismail. (foto: agusman/sinjaiinfo)

Oleh: Zainal Abidin Ridwan

Pendidikan adalah investasi terbaik untuk melahirkan generasi hebat yang siap membangkitkan dan memajukan bangsa. Olehnya itu semua anak di Indonesia harus mendapatkan pendidikan yang terbaik. Ini pula yang menjadi dambaan Annisyam, siswa SMPN 28 Sinjai.

Hanya saja keinginannya untuk bersekolah dengan kualitas pendidikan yang terbaik masih terkendala biaya. Padahal pelajar yang lahir di Sinjai, 26 Oktober 2006 ini sangat ingin membahagiakan kedua orang tuanya melalui jalur pendidikan.

Ayah Annisyam, Sultan Amrin hanyalah petani penggarap di Dusun Bonto, Desa Kompang, Kecamatan Sinjai Tengah. Ia tidak memiliki lahan pertanian sawah. Sementara kebun miliknya sudah tidak produktif lagi seperti tiga tahun lalu yang masih bisa ditanami Cengkih. Ibunya, Rosmiati hanya mengurus rumah tangga.

Pada tahun ajaran ini, Annisyam (16 tahun) telah lulus dari SMP. Bungsu dari lima bersaudara ini berharap orang tuanya masih sanggup membiayai sekolahnya jika lanjut ke jenjang berikutnya. Seperti kakaknya yang keempat, yang tahun ini berhasil menuntaskan bangku SMA.

Di tengah penantiannya untuk lanjut SMA, datang Relawan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Ramly Usman yang menawarkan kepada pelajar yang hobi membaca dan olahraga ini untuk mengikuti tes beasiswa pada sekolah Dompet Dhuafa: SMART Ekselensia Indonesia.

Karena niatnya yang cukup besar untuk lanjut sekolah, Annisyam mengiyakan ajakan dari Ramly Usman setelah sebelumnya meminta restu kepada orang tuanya. “Awalnya orang tua saya ragu, tapi kemudian mereka memberikan izin kepada saya untuk ikut tes,” kata Annisyam kepada penulis di kantor Sinjai Info, Senin (4/7/2022) pagi.

Sejak Desember 2021 hingga Maret 2022, alumni SDN 65 Kompang, ini mengikuti serangkaian tes. Diawali proses pendaftaran pada Desember 2021. Kemudian pada Januari 2022 tahap seleksi berkas. “Usai dinyatakan lolos berkas, Annisyam mengikuti tes akademik Soshum, Saintek, dan Bahasa Inggris. Kemudian tim penilai melakukan home visit yang merupakan bagian dari verifikasi lapangan,” ungkap Ramly Usman, yang mendampingi Annisyam berkunjung ke kantor redaksi Sinjai Info.

Relawan Dompet Dhuafa ini menceritakan bagaimana detailnya verifikasi lapangan di rumah Annisyam yang dilakukan tim dari SMART Ekselensia Indonesia. “Alhamdulillah, usai home visit dilakukan tes wawancara dan psikotes, dan yang sangat menentukan adalah tes kemampuan baca Al-Quran. Syukurnya semua bisa dilalui oleh Annisyam,” tambahnya.

Ramly tak lupa menceritakan sejumlah ‘drama’ yang terjadi ketika tahapan tes berlangsung. Seperti ketika berjibaku mencari sinyal telepon seluler. “Karena sinyal timbul tenggelam di rumah Annisyam, akhirnya saya ke rumah pak Ismail yang juga relawan. Rumahnya di daerah Tapillasa, Sinjai Tengah. Di situ sinyal lebih baik, dan Annisyam bisa lancar mengikuti tes wawancara dan psikotes,” terangnya.

Lulus Semua Tahapan Tes

Usaha keras berbuah hasil. Tuhan mengijabah doa Annisyam. Pada akhir Maret 2022, ia dinyatakan lulus pada semua tahapan tes. Hebatnya, hanya dia dan satu orang dari Kota Palopo yang lulus tes dan mendapatkan beasiswa. Artinya hanya 2 dari Sulawesi Selatan.

“Secara keseluruhan ada 15 orang se-Indonesia yang mendapatkan beasiswa. Dari Sulsel, hanya saya dan satu orang dari Palopo,” ucap Annisyam bangga.

Annisyam adalah potret anak dari Desa yang merawat semangat juang untuk terus mengenyam bangku sekolah. Pada 14 Juli 2022 nanti, Annisyam sudah harus berada di Parung, Bogor di mana SMART Ekselensia Indonesia berada.

“Annisyam adalah representasi Sinjai dan Sulawesi Selatan. Sebelum berangkat, ia harus dibekali dengan kemampuan lain semisal kearifan lokal Sulawesi Selatan, khususnya Sinjai,” tutup Ramly Usman.

SMART Ekselensia Indonesia (dompet dhuafa) adalah sekolah menengah akselerasi, berasrama, dan bebas biaya untuk anak-anak marjinal yang tidak memiliki kesempatan memeroleh pendidikan yang berkualitas karena faktor ekonomi.

Sekolah yang beralamat di Parung Bogor ini menyelenggarakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditempuh selama lima tahun. Tiga tahun untuk jenjang SMP dan dua tahun untuk jenjang SMA.

Kurikulum yang diterapkan di SMART merupakan kurikulum yang memadukan sistem pendidikan sekolah, dan sistem pendidikan asrama. Sistem pendidikan asrama adalah sistem yang membimbing dan membina siswa agar memiliki kepribadian yang mulia, bertanggung jawab dan mandiri. Sistem ini kemudian dituangkan dalam sebuah program yang dinamakan program asrama yang meliputi Program vocational skill, Program public speaking, Program praktik ibadah, serta Program dasar-dasar kepemimpinan

Keberadaan SMART Ekselensia Indonesia adalah bentuk kepedulian, dan langkah nyata untuk berkontribusi mengentaskan kebodohan dan pada akhirnya nanti bisa memutus rantai kemiskinan.(*)