hari jadi
Wisata

Melestarikan Tradisi Mappogau Hanua di Caile, Desa Kanrung


  Senin, 26 Oktober 2015 12:04 pm

Citizen Reporter: RIZAL (Warga Caile)

Masyarakat Caile Desa Kanrung yang terletak di Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai menggelar pesta adat “Mappogau Hanua” pada hari Selasa (20/10/2015). Pesta adat yang merupakan ungkapan rasa syukur penduduk setempat setelah melaksanakan pesta panen ini sudah menjadi tradisi adat Desa Kanrung secara turun-temurun dan digelar sekali dalam tiga tahun.

Prosesi pelaksanaan pesta adat “Mappogau Hanua” tahun ini, mengusung tema “Jaga Warisan, Lestarikan Budaya dan Tanamkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal”. Berbagai rangkaian acara tradisi “Mappogau Hanua” ini berlangsung sukses dan meriah. Berbagai rangkaian acara pun memeriahkan pesta adat ini, mulai dari ziarah makam leluhur, Mappadekko, gendang bulo, Atraksi Mangaru, dan permainan musik tradisional gambus.

Ribuan orang memadati Lapangan Sepak Bola Caile Dusun Baru, tempat perhelatan pesta adat tersebut sejak siang sampai sore hari. Selain masyarakat setempat, turut hadir pula beberapa unsur pimpinan instansi pemerintah daerah Kabupaten Sinjai, diantaranya Bupati Sinjai, Humas Protokol Pemkab Sinjai, Ketua DPRD Sinjai bersama anggota, Komandan Kodim 1424 Sinjai, Asisten Tata Praja, Kepala Depnaker Sosial, Kepala Dinas Kominfobudpar, Ketua Karang Taruna, Camat dan Kapolsek Sinjai Tengah, serta para pemangku adat Desa Kanrung.

Bupati Sinjai, H. Sabirin Yahya, dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga nilai-nilai kearifan lokal termasuk didalamnya kebersamaan dan gotong royong. “Bersikaplah layaknya sapu lidi, yang jika bersatu tak bisa dikalahkan.” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana pesta adat “Mappogau Hanua”, Budiyono, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa inisiatif masyarakat terutama pemuda Caile untuk terus mempertahankan dan melestarikan warisan leluhur ini patut diapresiasi. “Saya salut dengan inisiatif masyarakat terutama pemuda untuk ikut ambil bagian melestarikan tradisi ini. Semoga kedepannya semangat untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal ini tetap terjaga.” harapnya.

Selain prosesi adat, momen ini juga dimanfaatkan oleh para perantau untuk berkumpul bersama keluarganya di kampung halaman. Ikatan emosional berupa persaudaraan dan persatuan merupakan pesan moral khusus yang terkandung dalam pesta adat ini. Nilai-nilai tersebut merupakan sesuatu yang sangat berharga di tengah gempuran era modernisasi sekarang ini. (ZAR)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top