Melihat dari Dekat Pembangunan 500 Apartemen di Pulau Sembilan

Inilah apartemen atau rumah ikan yang dibuat oleh Pemprov Sulsel, dan akan ditenggelamkan di perairan Pulau Sembilan Sinjai sebagai upaya menambah populasi ikan di perairan tersebut. (FOTO: Kades Padaelo)

Seperti manusia, ikan juga butuh tempat berlindung. Butuh rumah yang aman dan nyaman untuk ditinggali.

***
Perairan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai mulai dipenuhi apartemen sejak Senin, 27 Oktober 2025. Sedikitnya 500 unit apartemen akan menjadi hunian baru, dan penghuninya diharapkan menjadikan rumah tersebut sebagai tempat berkembangbiak.

Konstruksi apartemen ini berupa susunan partisi berongga. Terbuat dari plastik padat, dan berbentuk kotak yang disusun bertingkat. Kemudian apartemen diberi pemberat berupa semen beton dengan ukuran tertentu agar, tetap kuat berdiri kokoh dan tahan dari hempasan gelombang.

Apartemen ini termasuk mewah. Kendati mewah, akan tetap ditenggelamkan pada kedalaman 10 hingga 20 meter. Harapannya akan menjadi rumah yang aman dan nyaman untuk ditinggali ikan-ikan, rumah untuk bertelur, dan berkembang lebih banyak lagi.

Pembuatan apartemen yang peruntukannya untuk rumah ikan ini digagas oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Fungsinya untuk melindungi ikan, dan menjadi tempat berkembangbiak bagi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi.

Lewat inovasi ini pula Pemprov Sulsel mengupayakan perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang, yang hasilnya akan berdampak pada penghasilan para nelayan.

“Jadi ini adalah bantuan dari bapak Gubernur yang merupakan buah dari proposal yang telah diajukan sebelumnya oleh pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan Sinjai. Adapun jumlahnya sebanyak 500 modul apartemen atau rumah ikan,” terang Kadis Perikanan Sinjai, Syamsul Alam, Selasa (28/10/2025).

Syamsul berharap dengan pemasangan rumah ikan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal dengan semakin banyaknya populasi ikan di sekitar lokasi tangkap.

“Kami menyambut baik program ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Sembilan. Semoga upaya ini berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi nelayan,” harapnya.

Salah satu titik pemasangan apartemen ikan di perairan Kecamatan Pulau Sembilan adalah Desa Pulau Padaelo.

Pemasangan rumah ikan di Pulau Padaelo, ungkap Kadis Perikanan Sinjai diharapkan meningkatkan populasi ikan sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan laut, serta menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan di Sinjai dan sekitarnya.

Tantangan Keberlanjutan

Bantuan apartemen ikan di Pulau Sembilan disambut gembira pelaku usaha perikanan. Kasman, warga Pulau Sembilan yang juga pedagang hasil laut ini menyebutkan pentingnya rumah ikan di perairan Pulau Sembilan karena akan berdampak pada peningkatan ekonomi para nelayan.

Namun ia memberi catatan soal keberlanjutan program ini karena akan berhadapan dengan sejumlah tantangan, seperti aktivitas perusakan terumbu karang oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Foto dokumentasi pelaksana dan penerima program apartemen ikan di Desa Pulau Padaelo, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai. (FOTO: dok/sinjaiinfo)

“Program ini sangat bagus, dan keberadaan apartemen ikan sangat dibutuhkan. Namun tantangannya adalah aktivitas berbahaya seperti pengeboman ikan, bius, dan penggunaan bahan kimia,” ucap Kasman, kepada Sinjai Info via telepon.

Kasman berharap keberadaan apartemen ikan di perairan Pulau Sembilan dijaga oleh masyarakat, dan aktivitas yang merusak bisa dicegah dan ditindak oleh aparat yang berwenang.

Dinas Perikanan Kabupaten Sinjai saat ini tidak memiliki kewenangan melakukan aktivitas pengawasan di laut. Ini juga tantangan berat keberlanjutan program.

Berdasarkan Undang-undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah provinsi memiliki kewenangan pengawasan di wilayah perairan antara 0 hingga 12 mil laut.

“Kewenangan pengawasan itu oleh pihak provinsi sampai 12 mil laut. Selebihnya kewenangan pusat. Sehingga kita berharap pemerintah desa setempat yang memegang peranan penting untuk edukasi dan mencegah warganya agar tidak melakukan destruktif fishing,” tandas Kadis Perikanan Sinjai, Syamsul Alam.

Kepala Desa Pulau Padaelo, Syajaruddin, mengaku siap mengawasi secara berkelanjutan keberadaan apartemen ikan di wilayahnya. Ia pun akan mengajak warganya, dan nelayan sekitarnya untuk bersama-sama menjaganya.

Termasuk mengajak pemerintah kecamatan, Kapolsek Pulau Sembilan, Danpos Taktis TNI di Pulau Sembilan, Polairud dan juga TNI AL untuk sama-sama mengawasi dan menindak pelaku yang akan merusak program pemerintah.

“Kami atas nama pemerintah Desa Pulau Padaelo Kecamatan Pulau Sembilan, dan seluruh masyarakat Desa Pulau Padaelo mengucapkan terima kasih atas program pak gubernur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel yang membuktikan perhatian dan kepeduliannya. Kami akan menjaga dan mengawasi keberlanjutan apartemen ikan ini,” janji Kades Padaelo.

Menjaga apartemen ikan di Pulau Sembilan, kata mantan aktivis mahasiswa ini, adalah bagian dari upaya menyukseskan program dan visi misi Presiden Prabowo terkait blue economy atau ekonomi biru.

“Semoga 500 modul apartemen ikan yang dibagikan bermanfaat sebagai habitat buatan untuk mendukung pelestarian ekosistem laut, dan meningkatkan populasi ikan di wilayah pulau dan juga bisa menjadi pengganti pemulihan ekosistem terumbu karang yang rusak. Melindungi ikan kecil, serta meningkatkan hasil tangkapan nelayan secara berkelanjutan. Kami wajib menjaganya karena ini bagian dari visi misi bapak Presiden Prabowo,” ungkapnya.

Kabupaten Sinjai adalah salah satu pemasok ikan utama di Sulawesi Selatan. Jika apartemen ikan ini terjaga dan berkelanjutan maka hal tersebut akan berdampak pada peningkatan angka pertumbuhan ekonomi di daerah yang berada di pesisir Teluk Bone ini. (Zainal Abidin)