Melihat Lebih Dekat Koleksi Bonsai Warga Tanassang

Banyak pengunjung yang tertarik untuk melihat koleksi bonsai milik warga di Tanassang
Pecinta Bonsai di Tanassang memanfaatkan waktu untuk saling berbagi wawasan dalam mengembangkan tanaman kerdil ini
Pecinta Bonsai di Tanassang memanfaatkan waktu untuk saling berbagi wawasan dalam mengembangkan tanaman kerdil ini

Sinjai Utara, Sinjai.Info— Tanaman Bonsai. Pasti sebagian dari anda sudah mengenal atau bahkan mengoleksi jenis tanaman kerdil ini. Pohon Bonsai sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dan identik dengan negara Jepang meski adapula literatur yang mengatakan bahwa Bonsai berasal dari Cina.

Menaman dan merawat Bonsai bukanlah perkara mudah. Selama ini Bonsai dikaitkan dengan bentuk seni yang membutuhkan keahlian khusus dan kesabaran saat melakukan proses membentuk pohon, memotong daun, dan membengkokkan dahan sesuai keinginan kita. Karena dibutuhkan kesabaran dan ketekunan saat merawat Bonsai,
membuat beberapa orang terkadang malas atau enggan untuk menekuninya.

Tidak demikian halnya dengan warga di lingkungan Tanassang, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara. Beberapa warga setempat justru sepakat menjadikan lingkungannya identik dengan tanaman bonsai. Seperti misalnya Zakaria, dan Sahabuddin Parabui. Dua warga Tanassang yang juga bertetangga ini kompak mengisi halaman
rumahnya dengan aneka jenis pohon bonsai. Salah satunya adalah Bonsai Serut.

Zakaria, warga Tanassang saat merawat bonsai serut miliknya
Zakaria, warga Tanassang saat merawat bonsai serut miliknya

Menurut Zakaria, saat ini ada lima rumah di Tanassang yang mengembangkan jenis tanaman bonsai. Khusus di rumahnya, tanaman bonsai sudah ada sejak 10 tahun lalu. “Saya memang sudah menggeluti tanaman bonsai sejak 10 tahun lalu, setelah itu beberapa kerabat dan tetangga juga tertarik mengembangkannya,” kata Zakaria, yang juga guru di SDN 123 Tanassang.

Melakukan proses pengerdilan atau membonsai pohon kata jebolan Universitas Negeri Makassar, ini butuh waktu yang lumayan lama. Sehingga tidak salah katanya jika ketekunan dan kesabaran sangat dibutuhkan untuk menekuni kecintaan akan tanaman bonsai tersebut.

“Saya awalnya menekuni bonsai setelah melihat tanaman milik teman saya. Selain itu saya juga mencari informasi tentang bonsai dari internet. Memang dibutuhkan kesabaran dan ketekunan terutama saat menunggu proses membonsai tumbuh sesuai keinginan,” bebernya seraya menunjukkan bonsai serut miliknya yang pernah ditawar seharga Rp 15 juta.

Banyak pengunjung yang tertarik untuk melihat koleksi bonsai milik warga di Tanassang
Banyak pengunjung yang tertarik untuk melihat koleksi bonsai milik warga di Tanassang

Sementara itu warga Tanassang lainnya, Sahabuddin Parabui kepada Sinjai Info mengaku tertarik mengembangkan bonsai karena nilai estetikanya. “Saya masih baru menekuni tanaman ini. Saya tertarik karena ternyata pepohonan bonsai dapat membuat halaman rumah menjadi lebih indah. Namun memang harus tekun jika ingin menggelutinya,”
aku Sahabuddin.

Bonsai Serut Banyak Peminat

Di lingkungan Tanassang, Bonsai Serut atau nama latinnya disebut dengan Streblus Asper menjadi jenis tanaman yang banyak dikembangkan. Bagi Zakaria, bonsai serut yang bercirikan batang berwarna pucat, serta daun kecil berwarna hijau tua yang rapat – rapat hampir membentuk bola – bola, ini terlihat cantik dan agak mudah dalam proses pembonsaian.

“Media tanamnya hanya menggunakan campuran tanah humus dan pupuk kandang, dan ini mempercepat proses pertumbuhan serta perkembangan serut,” jelas Zakaria.

Sahabuddin Parabui, warga Tanassang saat merawat beberapa bonsai yang masih dalam proses pertumbuhan
Sahabuddin Parabui, warga Tanassang saat merawat beberapa bonsai yang masih dalam proses pertumbuhan

Nah, untuk anda yang pemula dan tertarik mengembangkan bonsai serut, berikut beberapa tips cara cepat membuat bonsai serut seperti yang dikutip Sinjai Info dari situs infosiana.net:

1. Langkah pertama dalam membuat bonsai serut tentunya adalah menanam bibit atau bakalan serut yang akan dijadikan bonsai. Dalam proses penanaman ini, Anda sangat dianjurkan untuk menggunakan media tanam berupa campuran tanah gunung, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan campuran 1:1:1. Campuran media tanam
seperti itu bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman serut. Sebetulnya banyak alternative cara didalam proses pengembangan bakalan bonsai ini seperti dengan cara pembibitan biasa, cangkok, ataupun stek. Namun untuk cara stek, anda perlu berhati – hati saat memindahkan bakalan serut kedalam pot karena bisa berakibat terputusnya akar – akar tanaman.

2. Selanjutnya anda tunggu proses perkembangan dan pertumbuhan serut sampai pada umur yang memungkinkan untuk dilakukannya proses pembentukan bonsai. Jika tanaman serut telah memiliki cukup umur untuk dibentuk bonsai, anda kemudian menyiapkan kawat lilit yang biasa digunakan untuk pembentukan tanaman bonsai.Pada fase ini anda tinggal lilitkan kawat tersebut pada pohon dan cabang bonsai dengan variasi bentuk yang disesuaikan dengan kreasi anda masing – masing.Biarkan lilitan kawat pada batang dan cabang serut sampai bentuknya berubah dengan arah lilitan yang diinginkan.

3. Kemudian cara selanjutnya adalah tempatkan tanaman bonsai serut anda pada area terbuka sehingga memungkinkan tanaman serut bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Cahaya matahari merupakan salah satu faktor penting yang bisa memacu agar bonsai serut dapat tumbuh dengan baik. Sebagai upaya perawatan Anda juga perlu melakukan penyiraman terhadap bonsai serut 1 kali sehari. Selain itu bentuk perawatan selanjutnya yang sangat penting anda lakukan adalah melakukan pemupukan dan pemangkasan. (ZAR)