Merajut Rupa Jilid II Hadirkan Perupa Asli Sinjai

Ketua Komunitas Perupa Topekkong, Firman Tyoer dengan lukisan perahu Phinisi miliknya yang dipamerkan di gedung pertemuan Hotel Sinjai, 25-30 Oktober 2021. (foto: Moh. Indmas)
Ketua Komunitas Perupa Topekkong, Firman Tyoer dengan lukisan perahu Phinisi miliknya yang dipamerkan di gedung pertemuan Hotel Sinjai, 25-30 Oktober 2021. (foto: Moh. Indmas)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Seni rupa menjadi bagian dari kehidupan manusia dalam penanda jaman, mengabadikan momen dan cerita bersejarah yang pernah terjadi. Diketahui seni rupa telah ada dan berkembang sejak masa prasejarah, seperti periode Acheulian dengan adanya patung Venus dari Berekhat Ram (Patung basaltik Periode 230.000-700.000 SM), dan Patung Venus dari Tan-Tan (Patung kuarsit Periode 200.000-500.000 SM) serta lukisan di gua Chauvet (30.000 SM).

Selain itu, seni rupa hadir menyajikan nilai-nilai estetika dan kebudayaan. Yang diciptakan seniman sebagai wujud ekspresi. Sejalan dengan hal tersebut dilaksanakan Pameran Seni Rupa bagian dari Festival Gau Pakkaja, yang mengangkat tema “Merajut Rupa di Bumi Panrita Kitta Jilid II”.

Pameran ini berlangsung pada 25-30 Oktober 2021 di Gedung Pertemuan Hotel Sinjai, Kabupaten Sinjai. Hal ini diungkapkan Firman Tyoer, Ketua Perupa Topekkong Sinjai, sehari sebelum pembukaan pameran.

“Tema ini menjadi spirit untuk pengembangan budaya daerah, khususnya di bidang seni rupa yang kemudian menjadi suatu langkah partisipasi perupa dalam gerakan pemerintah memperkenalkan potensi daerah sinjai dari berbagai sektor.” ungkap Firman Tyoer.

Gelaran Pameran Seni yang difasilitasi oleh Kemendikbud Ristek ini, berkolaborasi menampilkan karya seni lukis, tarian, musik, teater dan sastra.  Firman Tyoer selaku pihak penyelenggara pameran mengungkapkan, kehadiran perupa melalui Komunitas Perupa Topekkong dalam Kegiatan Festival Gau Pakkaja, menghadirkan karya bertema “Maritim” yang dapat dinikmati masyarakat luas.

“Kurang lebih seratusan karya lukis dengan berbagai media yang sebagian besar bertema maritim. Merupakan karya baru yg belum pernah di-publish ditambah dengan performing art kolaborasi seni rupa, musik, tari, teater dan sastra.” sambungnya.

Komunitas Perupa Topekkong, dua tahun lalu, juga sukses melaksanakan Pameran Seni Rupa Jilid I di pelataran hutan kota Lapnas Kabupaten Sinjai.

“Dari beberapa even pameran yang pernah kami laksanakan, selalu menjadi perhatian publik dan para penikmat karya seni rupa, ini menandakan bahwa animo masyarakat kita dalam karya seni rupa begitu besar.” pungkas Firman yang juga memamerkan beberapa karya lukisannya.

Hal menarik lainnya saat pembukaan pameran, seiring dengan tema yang diangkat, yakni gerakan perupa dalam memperkenalkan potensi daerah Sinjai dari berbagai sektor.

Semua karya seni merupakan karya asli anak muda Kabupaten Sinjai. Mereka adalah alumni seni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti UNM Makassar, Unismuh Makassar, ISI Yogyakarta, serta perupa-perupa otididak di Sinjai.

(Moh. Indmas)