Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, ada sekitaran 21 ribu orang di Sinjai yang hidup di bawah garis kemiskinan saat ini.
Data yang mencengangkan bagi paslon nomor urut 1, Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid. Sebab, menurut mereka, Sinjai meski tidak terlalu diuntungkan secara geografis, namun memiliki sumber daya alam melimpah.
Ironisnya lagi, kemiskinan mendominasi di pedesaan. Masalahnya kompleks. Semua terkait kebutuhan dasar; makanan, air bersih, sanitasi, pendidikan, kesehatan, hinga akses informasi bantuan sosial.
Parahnya lagi, hampir keseluruhan dari 21 ribu orang miskin itu adalah para petani, peternak, nelayan, dan sebagainya.
Makanya, ucap Muzayyin, prioritas utama paslon berakronim MAIKI adalah pertanian, peternakan, perikanan.
Pemerintah daerah sudah harus hadir sejak masa produksi. Mereka bakal membangun penangkaran bibit. Berbagai jenis tanaman pertanian dan perkebunan.
Kemudian, hadir pula pascapanen. Sebab, menurut penelusuran mereka, pasar saat tidak begitu baik.
“Tidak ada harga yang layak. Ada ketidakadilan pasar,” ucap Muzayyin, Rabu, 6 November 2024.
Petani, tambah Ikhsan, tidak dibolehkan bertarung dengan mekanisme pasar yang kejam. Makanya, pemerintah harus hadir dari hulu hingga hilir.
Langkah lain yang hendak dipilih selain memperbaiki pasar lokal, adalah dengan membangun koneksi dengan daerah nonproduksi. Hasil-hasil pertanian, peternakan, hingga perikanan dari Sinjai akan dicarikan pasar yang lebih luas di luar.
Selanjutnya adalah hilirisasi produk. MAIKI berkomitmen menghadirkan industri lokal yang bisa menghasilkan produk bernilai tambah lebih.
“Semisal industri pengalengan ikan,” ucap Ikhsan.
Muzayyin-Ikhsan unggul dalam survei terbaru Pilkada Sinjai 2024 yang dirilis PT Langkasa Global Media Komunikasi (LG Medkom), Selasa, 22 Oktober 2024. Lembaga yang tahun ini melakukan survei pilkada di Makassar, Jeneponto, Soppeng, dan Bantaeng itu melakukan riset teranyarnya pada rentang waktu 10-16 Oktober 2024.
Hasilnya relatif seru. Pasangan yang sejak awal diprediksi jadi kuda hitam, MAIKI kini sudah memimpin elektabilitas.
Pasangan nomor urut 1 itu unggul dengan tingkat keterpilihan 30,25 persen. Disusul paslon Andi Ratnawati-Andi Mahyanto Mazda (Ramah) 28,50 persen, lalu Andi Kartini Ottong-Muzakkir (Berakar-Mi) 23,75 persen. Posisi buncit ditempati duet Nursanti-Lukman H Arsal (Santun) yang hanya kebagian 2,25 persen.
Namun, menurut Direktur LG Medkom, Ariady Arsal, ada angka menarik yang juga perlu dicermati, yakni masih ada 15,25 persen calon pemilih yang belum menentukan pilihan.
“Ada 10,10 persen yang sejak awal sudah mantap dengan calonnya, bahkan sebelum penetapan. Lalu, 27,30 persen bersikap pada masa kampanye, 28 persen yang baru punya pilihan saat masa tenang, dan 23,20 persen yang baru bisa memutuskan pilihan saat sudah di TPS,” ucap Ariady.
Namun jika pilihan masyarakat dikonversi (di luar yang belum menentukan pilihan), pasangan Maiki tetap memuncaki “klasemen” dengan 35,69 persen. Disusul Ramah dengan 33,63 persen, Berakar-Mi 28,02 persen, dan Santun 2,65 persen.
Survei yang dilakukan LG Medkom dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Polanya melalui survei tatap muka, melibatkan 400 responsen dengan validasi 20 persen dan selang kepercayaan 95 persen. Sedangkan margin error yang ditetapkan 3,9 persen. (Adv)