Pakai Tenda Darurat, Pedagang Kembali Berjualan di Bekas Lokasi Kebakaran

Beberapa pedagang yang kiosnya terbakar di Pasar Sentral Sinjai kembali berjualan dengan barang seadanya di tenda-tenda darurat yang mereka dirikan. Pedagang berharap Pemkab Sinjai kembali membangun pasar. (foto: Agusman/sinjaiinfo)
Beberapa pedagang yang kiosnya terbakar di Pasar Sentral Sinjai kembali berjualan dengan barang seadanya di tenda-tenda darurat yang mereka dirikan. Pedagang berharap Pemkab Sinjai kembali membangun pasar. (foto: Agusman/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Tenda-tenda darurat mulai terpasang pada beberapa kios di Pasar Sentral Sinjai yang terbakar baru-baru ini. Beberapa pedagang kembali berjualan meski dengan barang dagangan seadanya. Untuk modal usaha, sebagian dari mereka meminjam dari kerabatnya.

Salah satu pedagang, Ernawati mengatakan, semua barang yang ia jual ludes saat kebakaran terjadi. Isteri dari Suardi ini menjual barang campuran seperti telur, terigu, kanji, dan gula.

“Barang yang kami jual dulunya, pak itu habis terbakar dan barang yang sekarang saya jual, kami beli di toko, dan saya jual kembali. Jadi saya kembali dari nol lagi, pak,” tuturnya berusaha tegar.

Untuk memulai dari nol, Ernawati hanya mengandalkan modal usaha dari kerabatnya. Ia belum memutuskan mengambil Kredit Usaha Rakyat atau KUR yang ditawarkan sejumlah Perbankan.

“Saya ini punya anak tujuh orang, pak. Kami butuh biaya untuk hidup keluarga. Saya berharap pemerintah daerah Sinjai, kalau bisa agar cepat membangun pasar supaya kami bisa kembali berjualan,” harapnya, Kamis (10/2/2022) sore.

Pedagang lainnya, Haji Ramli, juga mulai menggelar dagangannya berupa barang campuran yang sempat ia selamatkan saat musibah terjadi. Sama dengan Ernawati, ia memulai usahanya berbekal modal seadanya. Bedanya, suami dari Hj. Nur Alam ini menggunakan tabungan miliknya untuk membeli barang di Makassar. Ia juga belum berpikir menggunakan KUR.

“Kami jual ini, pak barang campuran seperti bawang merah, bawang putih, kunyit dan ada beberapa barang yang kami selamatkan semacam kerupuk, kunyit dengan bawang putih. Cuman itu saja yang sempat kami selamatkan, pak. Kalau dihitung-hitung hanya sekitar 20 persen saya ambil (selamatkan),” tuturnya.

Haji Ramli berharap pemerintah daerah kembali membangun pasar yang permanen agar mereka kembali berjualan.

(Agusman)