hari jadi
komunika

Pemkab Sinjai Belum Mampu Tangani Ternak Liar


  Senin, 6 September 2021 9:08 pm

Ternak liar di wilayah Kecamatan Sinjai Utara, dan kerap merusak tanaman warga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Sinjai, meski Perda terkait hal tersebut telah ada. (foto: resky/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Komisi I DPRD Kabupaten Sinjai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Satpol-PP dan Damkar Sinjai.

RDP terkait banyaknya ternak yang berkeliaran di kota, dan mengganggu ketertiban umum, bertempat di ruang rapat DPRD Kabupaten Sinjai, Senin (6/9/2021) sore.

Anggota Komisi I DPRD Sinjai, Muh. Wahyu mengatakan terkait dengan hewan ternak yang berkeliaran di kota bahkan tempat umum, sudah menjadi permasalahan dari dulu hingga saat ini.

Terutama, lanjut Wahyu di daerah Lappa, Sinjai Utara sudah marak hewan ternak berkeliaran hingga masuk di rumah warga, ia meminta Dinas Satpol-PP lebih meningkatkan kinerjanya, agar tidak ada lagi keluhan dari warga terkait hewan ternak yang berkeliaran.

“Pernah kejadian di daerah Lappa, hewan ternak masuk di rumah warga, hewan tersebut dipukul pakai parang oleh pemilik rumah, namun yang ganti rugi adalah pemilik rumah,” tutur Wahyu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Satpol-PP dan Damkar, Agung Budi Prayogo mengaku pihaknya sudah berbagai upaya dan kiat-kiat yang dilakukan untuk menertibkan hewan ternak seperti dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait Perda, yang mengatur larangan melepas hewan ternak.

“Kami selalu melakukan sosialisasi ke masjid-masjid, namun tidak semua masyarakat mau mendengarkan. Kami tidak melarang masyarakat berternak tapi harus punya lahan pakan,” ungkapnya.

Dari data terakhir jumlah hewan ternak yang ada di Sinjai Utara, yaitu 2.400 ekor. Namun yang banyak berkeliaran di kota itu hewan ternak khususnya sapi yang tidak memiliki tali atau hewan ternak lepas, dan berkeliaran pada malam hari, hal tersebut yang menjadi kendala tersendiri bagi Satpol-pp dalam menertibkan hewan ternak.

“Kami melakukan koordinasi dengan dinas peternakan, untuk menangani hewan ternak (sapi) yang berkeliaran tersebut untuk memberikan obat bius namun hal tersebut memiliki resiko, jika sapi tersebut mati menjadi tanggung jawab kami,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Agung mengatakan pihaknya akan melakukan semaksimal mungkin untuk menekan hewan ternak yang berkeliaran khususnya di kelurahan Lappa.
“Kami akan mendatangi pemilik ternak yang ada di kelurahan, dan akan melakukan kerja sama dengan lurah dan camat,” pungkasnya.

(Resky Amalia)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top