Warga di Desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, tidak hanya terlibat merencanakan pembangunan. Mereka tanpa ragu mengevaluasi program kegiatan yang telah dilaksanakan pemerintah desanya. Lanjut atau tidaknya program tergantung hasil penilaian mereka.
Oleh: Zainal Abidin Ridwan
Dahniar tanpa ragu mengambil pengeras suara. Warga Dusun Maccini Desa Panaikang ini mengusulkan kepada kepala desa agar mereka bisa mendapatkan akses permodalan, baik yang dikelola Bumdes, koperasi atau melalui perbankan. Ini salah satu kendala yang dihadapi Dahniar dalam mengembangkan usaha rintisannya.
Warga lainnya, Nurmiati dari Dusun Bangko, juga mengusulkan hal yang sama dengan yang disampaikan Dahniar. Namun ia menambahkan pentingnya pemerintah desa mendampingi serta memfasilitasi mereka dalam hal pemasaran produk. Pemasaran digital misalnya.
Dahniar dan Nurmiati adalah warga Desa Panaikang yang dipilih secara acak untuk hadir pada Program Reviu, program untuk mengevaluasi kegiatan Pemerintah Desa Panaikang di bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana UMKM dan Koperasi. Pengampu programnya adalah Kepala Desa Panaikang, Bahtiar.
Ada 30 orang yang dilabeli ‘Warga Penilai’, termasuk didalamnya Dahniar dan Nurmiati. Mereka hadir bukan diarahkan oleh pemerintah desa. Dipilih random agar saat evaluasi lahir saran dan usulan yang hasilnya lebih obyektif.

Selain dinilai dan dievaluasi oleh warganya sendiri, program reviu juga menghadirkan dua orang evaluator, yakni Direktur Pascasarjana UMSi Dr. Moechamat Nurdin, serta Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Sinjai, drh. Mappamancu.
Kedua evaluator ini hadir tidak untuk menyanjung. Namun mengevaluasi program secara komprehensif. “Ada 40 pelaku UMKM yang menjadi target program namun realisasinya hanya 30 UMKM. Apa penyebabnya, pak desa?” tanya Dr. Moechamat Nurdin.
“Jika mengacu pada data desil kemiskinan, pak desa menggunakan desil berapa untuk penentuan target sasaran?” cecar drh. Mappamancu.
Selama 25 menit para evaluator dengan kepala desa terlibat tanya jawab. Kemudian ada waktu 10 menit diberikan kepada warga untuk ikut memberikan penilaian seperti yang dilakukan Dahniar dan Nurmiati.
Sesi rekapitulasi lembar evaluasi
Pemandangan laiknya penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkades, terlihat di Pantai Mallenreng Desa Panaikang yang menjadi lokasi pelaksanaan program reviu, Rabu, 16 Juli 2025.
Warga penilai diberikan lembar evaluasi untuk diisi. Lembar evaluasi berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh warga. Dijawab tanpa ada intervensi dari pihak pemerintah desa. Mereka bebas bersuara tentang perlu tidaknya program dilanjutkan atau bahkan dihentikan sama sekali.
Usai sesi pengisian lembar evaluasi dilanjutkan rekapitulasi isi lembar evaluasi program. Papan dan kertas karton sebagai media untuk menulis hasil rekapitulasi disiapkan oleh panitia. Hasilnya diumumkan secara terbuka.
Dari 30 orang warga penilai, 8 suara sepakat menyatakan program tidak perlu dievaluasi karena berjalan sempurna. Ada 22 suara yang memilih program dilanjutkan namun disertai sejumlah catatan seperti perlunya pemerintah desa meningkatan kualitas program melalui pendampingan berkelanjutan, hingga peningkatan kapasitas SDM.
Hasil evaluasi inilah yang menjadi dasar bagi Kepala Desa Panaikang sebagai pengampu program untuk membenahi pelaksanaan program nantinya.
Program reviu di Desa Panaikang ini digagas oleh Koso Nippon Jepang bersama Yayasan Nusantara Sejati bekerjasama Badan Strategi dan Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, difasilitasi oleh Bappeda Kabupaten Sinjai.
Program ini awalnya diperkenalkan oleh Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan Kependudukan dan Pelayanan Publik BSKDN Kemendagri, T.R Fahsul Falah ketika menjadi Pj. Bupati Sinjai tahun 2024 lalu.
Kegiatan di Desa Panaikang dihadiri perwakilan BSKDN Kemendagri Jerry Walo, serta perwakilan yayasan dari Jepang Koso Nippon, Taki Kitada.
“Kita patut berbangga karena program reviu ini pertama kali diadakan di Sulawesi Selatan, dan Desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur menjadi pionirnya,” puji Bupati Sinjai melalui Asisten 1 Andi Irwansyahrani saat membuka acara ini. (*)